MALANG – Perhelatan Halaqoh Politik dan Sekolah Kepemimpinan terus berlangsung. Hari ini, Sabtu (511/2022) adalah sesi tatap muka kedua setelah sebelumnya dibuka dengan sesi tatap muka pertama pada pekan yang lalu
Kegiatan yang bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia di internal jam’iyyah NU ini, di sesi kedua ini dihadiri oleh ahli dari Universitas Brawijaya, Fadhilah Putra (FIA UB) dan M. Faishal Aminuddin (FISIP UB).
Fadhilah Putra menyampaikan bahwa dengan besarnya jumlah anggota NU di seluruh Indonesia, sudah semestinya memiliki peran yang penting di dalam proses kebijakan pemerintah mulai dari level pusat hingga daerah, dari hulu hingga hilir. Kekuatan besar ini tidak boleh disia-siakan dan harus dioptimalkan dengan baik dan tepat.
Ia juga menyebutkan bahwa NU juga bisa memilih menjadi promotor dari kebijakan-kebijakan pemerintah tersebut agar dapat terasa manfaatnya bagi setiap lapisan masyarakat.
“Karena NU adalah ormas terbesar, diusahakan untuk terus berperan dalam kebijakan pemerintah sehingga dengan mengakomodir kepentingan secara politik maupun kemanfaatan terhadap kemaslahatan jam’iyah yang ada di bawah,” tegas Ketua ISNU UB Periode 2017-2021 tersebut.
Materi pada sesi ini difokuskan pada peningkatan kapasitas mengenai konsep-konsep kebijakan publik dan politik pemerintahan sekaligus praktik dalam monitoring kebijakan yang dapat dilakukan oleh NU sebagai kelompok sipil (CSO) terbesar.
Perlu diketahui, Halaqoh Politik dan Sekolah Kepemimpinan ini diselenggarakan oleh PC Lakpesdam NU Kota Malang mulai tanggal 29 Oktober 2022 sampai dengan 19 November 2022. Kegiatan ini sebagai salah satu point bagi peserta untuk mengikuti pendidikan formal berikutnya.