Warta

Gelar Muskercab III, Gus Is Ajak Perkuat Keluarga Maslahah

MALANG – (21/9/2025) Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, KH. Dr. Isroqunnajah, M.Ag., menegaskan bahwa kunci mewujudkan visi Indonesia maslahat adalah dengan memperkuat fondasi utama masyarakat, yakni keluarga. Hal itu ia sampaikan dalam Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) III yang digelar Ahad, 21 September 2025, di Kantor PCNU Kota Malang, Jl. KH. Hasyim Asyari 21.

“Kalau keluarga kuat, masyarakat dan bangsa juga akan kuat. Sebaliknya, jika keluarga rapuh, bangsa pun ikut rapuh. Karena itu, ikhtiar kita harus dimulai dari membangun keluarga maslahah,” tegasnya.

Pria yang akrab disapa Gus Is ini merinci enam dimensi Gerakan Keluarga Maslahah NU (GKMNU): relasi maslahat, keluarga sejahtera, sehat, terdidik, moderat, dan cinta alam. Menurutnya, isu keluarga sangat strategis, menjadi tanggung jawab bersama, sekaligus ruang pengorganisasian khidmah NU yang berkelanjutan.

Ia juga menyoroti tantangan globalisasi, arus digital, dan budaya instan yang memengaruhi pola hidup masyarakat. Untuk menjawab itu, NU hadir bukan hanya sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga pengayom masyarakat.

Strategi yang ditawarkan meliputi penguatan pendidikan keluarga, pemberdayaan ekonomi melalui UMKM dan koperasi, pendidikan anak lewat pesantren dan madrasah, serta revitalisasi tradisi sosial seperti tahlilan, yasinan, dan gotong royong. Semua ini, ujarnya, harus diwujudkan melalui kolaborasi multipihak (hexahelix) antara NU, pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat.

“Mari jadikan Muskercab ini bukan sekadar formalitas, tapi ajang memperkuat komitmen khidmah. Jika niat kita lurus, Insya-Allah Allah beri keberkahan,” pungkasnya.

Muskercab III ini diharapkan melahirkan keputusan strategis untuk mewujudkan keluarga, masyarakat, dan Indonesia yang maslahat. (al)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button