Warta

Gus Is Ajak Kader NU Bersyukur dan Menata Niat dalam Berkhidmat

MALANG – (21/9/2025) Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, KH. Dr. Isroqunnajah, M.Ag. (Gus Is), dalam sambutannya pada Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) ke-3, Ahad (21/9/2025), mengingatkan pentingnya rasa syukur atas kesempatan menjadi bagian dari Nahdlatul Ulama. Menurutnya, berkhidmat di NU adalah kemuliaan sekaligus amanah besar yang harus dijalani dengan keikhlasan dan niat yang lurus.

“Kita harus bersyukur karena kita adalah orang pilihan yang diberi kesempatan berkhidmat di Nahdlatul Ulama. Mari kita manfaatkan masa khidmat kita untuk berbuat baik bagi umat sebagai wujud rasa syukur. Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain,” ujar Gus Is mengutip hadis khairunnas anfa‘uhum linnas.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Is juga menekankan kemuliaan sosok KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, yang dikenalnya sebagai figur penuh dedikasi dalam membangun umat dan bangsa serta menata fondasi Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia. Ia menegaskan bahwa seluruh warga NU harus meneladani perjuangan dan ketulusan Mbah Hasyim.

Menguatkan pesannya, Gus Is mengutip QS. At-Tur ayat 21 tentang dzurriyah (keturunan). Ia menjelaskan bahwa ada dua bentuk dzurriyah yang disebut para mufasir: Dzurriyah fin nasab (keturunan karena garis keturunan darah), dan Dzurriyah fissabab (keturunan karena ikatan sebab, salah satunya melalui ilmu).

“Insya-Allah, dzurriyah Mbah Hasyim, putra-putri dan cucu-cucunya, akan dikumpulkan bersama beliau di surga. Tapi bagaimana dengan kita yang bukan keturunannya? Dalam tafsir lain, dzurriyah itu bisa karena sabab ilmu. Dan Mbah Hasyim pernah mengatakan, siapa yang mau mengurus NU, maka saya anggap sebagai santri saya,” ungkap Gus Is.

Dengan pemahaman itu, Gus Is meyakinkan bahwa setiap kader NU yang berkhidmat dengan tulus akan berpeluang mendapat kedekatan dengan pendiri NU di akhirat kelak. “Semoga kita nanti bisa bertemu Mbah Hasyim di surga Allah SWT. Mari kita tata niat, menguatkan komitmen, melayani umat, membuat Nabi tersenyum, dan semoga kita diakui sebagai santri Mbah Hasyim,” pungkasnya. (al)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button