MALANG – (23/9/2024) Dalam rangkaian acara “Malang Bersholawat 2024” yang digelar oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang pada Ahad, 22 September 2024, Sekretaris Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Malang, Gus Syamsul Arifin, memberikan tausiyah penuh makna yang menggugah hati para jamaah. Melalui ceramahnya, Gus Syamsul memperdalam pemahaman umat tentang sosok Nabi Muhammad SAW, khususnya terkait dengan rahmat (kasih sayang) yang dibawanya kepada seluruh alam semesta.
Dalam ceramahnya, Gus Syamsul menekankan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah makhluk yang sempurna, tidak hanya dalam hal fisik, tetapi juga dalam akhlaknya. “Rasulullah SAW adalah rahmat bagi semesta alam,” ucapnya, mengutip ayat Al-Quran yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad diutus sebagai rahmat bagi seluruh makhluk.
Gus Syamsul kemudian menjelaskan secara mendalam beberapa aspek rahmat Nabi yang mencakup berbagai makhluk, mulai dari manusia, alam, hingga hewan dan benda mati:
Gus Syamsul menjelaskan bahwa kasih sayang Rasulullah kepada umat manusia begitu besar. Beliau bukan hanya menyampaikan risalah Islam dengan kelembutan dan kesabaran, tetapi juga selalu mendoakan umatnya, bahkan dalam keadaan sulit. “Rasulullah selalu mengutamakan keselamatan umatnya di atas segalanya,” jelas Gus Syamsul.
Tidak hanya manusia, alam pun mendapat perhatian khusus dari Rasulullah SAW. Gus Syamsul mengingatkan jamaah bahwa Nabi mengajarkan umatnya untuk menjaga dan merawat alam sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta. “Nabi selalu mengharga
Gus Syamsul juga menyinggung bagaimana Rasulullah SAW sangat peduli terhadap hewan. Beliau menceritakan sebuah kisah ketika seekor unta mendekat kepada Nabi dan menunjukkan sikap tunduk seakan-akan mengerti bahwa Nabi adalah utusan Allah. “Nabi
Salah satu bagian paling menyentuh dari ceramah Gus Syamsul adalah kisah tentang kayu kurma yang digunakan Nabi sebagai sandaran saat berkhutbah. Menurut riwayat, kayu tersebut merindukan Rasulullah ketika Nabi mulai menggunakan mimbar baru. “Kayu itu menangis karena rindu kepada Nabi. Ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh rahmat dan cinta Nabi Muhammad, bahkan terhadap benda mati,” jelas Gus Syamsul, menggugah rasa kagum para jamaah terhadap cinta universal Rasulullah SAW.
Melalui tausiyah yang menyentuh hati ini, Gus Syamsul mengajak seluruh jamaah untuk lebih mendalami kecintaan mereka kepada Rasulullah SAW dengan meneladani akhlaknya dan mengamalkan nilai-nilai rahmat yang dibawa oleh Nabi kepada seluruh makhluk. “Sholawat bukan sekadar ungkapan lisan, tetapi harus diiringi dengan perbuatan nyata yang mencerminkan cinta kita kepada Rasulullah,” pesannya. [al]