MALANG – (30/7/2024) Eskalasi konflik akibat prilaku intoleran di kalangan anak muda perkotaan masih sering terjadi, bahkan cenderung menguat. Hal ini disebabkan, salah satunya, doktrin wawasan kebangsaan belum begitu ditangkap oleh anak muda masa kini. Inilah yang melatarbelakangi tim Lakpesdam NU Kota Malang menggandeng Universitas Brawijaya untuk menyusun media pembelajaran fikih kebangsaan melalui buku komik.

Kegiatan diawali dengan riset mendalam terhadap Turots pesantren berkaitan dengan wawasan fikih kebangsaan. Kemudian, hasil riset tersebut didiseminasikan melalui forum diskusi terfokus (FGD: Fokus Group Discussion) pada Jum’at (26/6/2024) di Ruang Rapat Lt 2 Gedung PCNU Kota Malang.
Selain personil Lakpesdam dan tim UB, diskusi terfokus ini juga menghadirkan seorang content creator bernama Kurniawan.
Dalam pengantar diskusi, Dr Mohammad Anas selaku Ketua Lakpesdam menyampaikan bahwa penyusunan komik berbasis fkih kebangsaan ini diharapkan menjadi bacaan alternatif bagi anak muda, terkhusus di perkotaan, dalam memahami wawasan kebangsaan perspektif fikih.
“Berdasarkan hasil riset kami, target utama pembaca komik ini anak usia remaja. Sekitar usia SMP hingga SMA,” tegas alumni Pesantren Qomaruddin Gresik ini.
Sementara itu, Kurniawan menuturkan ada tiga tahapan penyusunan komik ini. Dimulai dari pemilihan topik/tema dari permasalahan (fikih kebangsaan, red) yang ada, pengembangan ide cerita, hingga pembuatan skenario.
“Ketiga tahap ini sudah selesai namun masih butuh masukan dalam forum diskusi ini,” imbuh pegiat Center for Character and Diversity Studies (CCDS) UB.
Diskusi terfokus ini melibatkan kurang lebih 50 orang, baik dari unsur pengajar di pesantren, perwakilan aktivis NU di tingkat kecamatan, hingga praktisi media dan perbukuan.




