Lakpesdam PCNU Kota Malang Gagas Jihad Ekologis di Hari Santri Nasional 2025
MALANG – (21/10/2025) Masalah lingkungan dan etika publik menjadi perhatian serius oleh Lakpesdam PCNU Kota Malang. Sebuah buku baru berjudul The Nature’s Resacralization: The Nahdliyin’s Jihad in Protecting the Environment resmi diluncurkan dalam rangkaian kegiatan Nahdliyyin Initiative Forum 2025 dan Hari Santri Nasional di Widya Loka Universitas Brawijaya, Malang, Selasa (21/10). Buku ini diterbitkan oleh Lakpesdam PCNU Kota Malang dan menjadi bagian dari gerakan intelektual Nahdlatul Ulama untuk memperkuat kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai spiritual Islam Nusantara.
Romel Masykuri, salah satu panitia inisiator menyebutkan pihaknya berupaya merumuskan kembali hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan dalam bingkai teologi dan ekologi Islam. Penyelamatan lingkungan bukan sekadar agenda teknis atau ilmiah, tetapi merupakan bagian dari “jihad kultural dan spiritual” terutama bagi warga-jamaah Nahdlatul Ulama.
“Kami mengonsolidasi para intelektual NU, terutama yang punya latarbelakang pesantren untuk melihat masalah ini dan menuliskannya dalam sebuah buku bunga rampai,” imbuh pria asal Sampang-Madura tersebut.
Sementara itu, Febri Taufiqurrahman selaku penyunting buku tersebut menegaskan bahwa penerbitan buku ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan kalangan pesantren sebagai pusat refleksi etis dan spiritual terhadap krisis lingkungan. Menurutnya, “santri harus menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton dalam isu-isu ekologis. Buku ini menunjukkan bahwa kesadaran menjaga alam adalah bagian dari jihad Nahdliyyin untuk kemanusiaan dan keadilan ekologis.”
Secara simbolik buku ini diluncurkan oleh Prof KH Said Aqil Siroj (Ketua Umum PBNU 2010-2021), Prof. H. Sutima B. Sumitro (Guru Besar UB), Prof. H. Imam Santoso (Wakil Rektor Bidang Akademik UB), Prof. Hj. Hamidah Nayati Utami (PCNU sekaligus Dekan FIA UB), Dr. KH. Isroqunnajah (Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang). Hadir pula dalam peluncuran buku sedikitnya 300 orang dari pengurus, warga NU, dan masyarakat umum.




