Serba-serbi

Ketua PCNU Kabupaten Malang: Aswaja Merawat Peradaban

Ratusan ulama NU dan Muhammadiyah sepakat menjaga Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Whatoniyah. Dalam acara bertajuk Silaturahmi para Ulama yang digagas Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung di Kampus Universitas Raden Rahmat (Unira) di Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (7/2/2017), sejumlah kiai, ustadz dan ustazdah se Kabupaten Malang hadir dalam acara tersebut. 

Menurut Hasan Abadi, Rektor Unira selaku tuan rumah dalam ajang silaturahmi tersebut menjelaskan, dengan silaturahmi para ulama hari ini, mampu mengokohkan rasa persaudaran dan persatuan antar ulama di Kabupaten Malang pada khususnya.

“Kami atas nama Rektor Unira mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Selama datang dikampus yang kecil ini, tapi penuh dengan semangat yang besar,” katanya.

Kata dia, merujuk pada Hadits Nabi Muhammad SAW, perbedaan adalah suatu rahmat dari Allah SWT. Melalui perbedaan pandangan itulah, harus dipersatuan dalam koridor-koridor syariat keislamaan yang benar. 

“Tidak boleh ada diktator mayoritas. Juga jangan sampai yang minoritas lalu membuat tirani. Hal semacam ini, tidak boleh terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya.

PesertaLXzPe.jpg

Kapolres Malang AKPB Yade Setiawan Ujung mengatakan, silaturahmi dalam rangka memperkokoh ukhuwah islamiyah dan ukhuwah whatoniyah serta merawat NKRI dan juga Pancasila.

“Ini momen yang penting. Selain ajang silaturahmi, sekaligus wadah untuk menguatkan konsolidasi masyarakat di Kabupaten Malang bersama ulama dan antar umat beragama,” bebernya.

Kata dia, situasi kebangsaan kita saat ini, tidak berlebihan jika terjadi gejolak atau turbulensi yang dapat mengarah pada instabilitas kamtibmas.

“Kebinekaan adalah perekat yang memunculkan nasionalisme, patriotism dan cinta tanah air. Kebinekaan saat ini, hampir sirna. Berbagai bibit dan benih keretakan sangat mudah diaktifkan oleh kelompok tertentu yang mengarah ke destruktif,” paparnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Malang, dr H Umar Usman menambahkan, pada pertemuan hari ini, masih banyak Kiai NU sepuh yang belum bisa hadir dan ‘sengaja’ disimpan. 

“Silahkan Pak Kapolres nanti sowan langsung pada kiai-kiai sepuh. Mungkin lebih afdhol mengunjungi beliau langsung,” guraunya disambut tepuk tangan seluruh undangan. 

Pertemuan hari ini adalah inisiatif dari Kepolisian. Tujanya, agar kita saling berkomunikasi. Agar bisa saling tukar informasi untuk membahas apa saja. 

Termasuk dalam hal ini, sentimen agama. “Di Jombang isu paling hangat saat ini. Kiai di data Polisi, nanti mungkin dikerangkeng. Dan itu tidak bisa dibendung karena kita juga ikut memanas-manasi situasi. Tapi saya percama, pendataan itu tidak ada kaitanya dengan flashback tahun 1965 lalu. Namun pendataan itu, pasti bertujuan untuk mengajak bekerja sama dengan para ulama dan kiai,” ujarnya.

Ia menambahkan, kepolisian tidak perlu khawatir. Karena NU tidak akan memanaskan situasi. Walaupun ulah oknum-oknum di Jakarta, sudah membuat panasnya hati dari jamaah Nahdliyin. 

“Ahlusunah Jamaah sangat mementingkan peradaban. Percuma kita dengan niat yang luhur dengan mengislamkan seluruh orang Indonesia, tapi kemudian hancur lebur. Dan contohnya sudah banyak dibeberapa negara. Suria contohnya,” tutup dr.Umar.

Dalam silaturahmi hari ini, juga dihadiri Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Malang, Drs.Mursidi MM. Ketua MUI, para ulama dan kiai serta seluruh pengurus PCNU Kabupaten Malang. (*)

NU MUDA

Lembaga Ta'lif wan Nasyr PCNU Kota Malang

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Periksa Juga
Close
Back to top button