MALANG – *PCNU Kota Malang* terus menggodok kader muda NU di wilayah Kota Malang. Melalui Lakpesdam dan LTN, membuat Short Course Pengkajian Pesantren untuk generasi muda nahdliyin di Kantor NU Jl Hasyim Asyari Kota Malang Selasa, (15/3/2018). Acara ini dihelat dalam rangka Harlah ke 95 NU dan Muskercab II.
Short course ini menghadirkan intelektual muda NU KH Ahmad Baso dan Achmad Tohe PhD, akademisi Universitas Negeri Malang (UM). Pada kesempatan kali ini, Baso menyampaikan tentang Paradigma dan Metodologi Pengkajian Pesantren dan Pengkajian Islam Nusantara. Sedangkan Achmad Tohe Phd menyampaikan tentang Tradisi dan Khazanah Pesantren.
Tema yang diangkat tersebut dilatarbelakangi banyak hal. Salah satunya ikhtiar PCNU Kota Malang untuk menjadikan generasi muda NU melek ilmu pengetahuan lebih lebar. “Kan masih banyak santri yang kurang melek, lha sekarang meleknya diperlebar. Khususnya di bidang ilmu pengetahuan, riset, dan literasi digital,” ujar Sekretaris PCNU Kota Malang Gus Asif Budairi di sela-sela acara.
Karena itu santri harus memiliki wawasan luas. Setelah wawasannya luas, selanjutnya mampu diliterasi. Baik dalam bentuk fisik maupun digital. “Yang baik dari NU ini harus diabadikan. Tidak cukup disampaikan saja. Kita itu gampang sekali lupa,” tambah Katib Syuriah PCNU Kota Malang KH Dr Badruddin.
Kiai Badrudin menambahkan bahwa setiap pesantren memiliki tradisi khusus yang perlu dikaji dan dijaga. “Menjaganya tidak bisa sendiri-sendiri. Tapi harus bersama-sama. Termasuk kalangan santri dan pesantren. Inilah ikhtiar yang coba dilakukan NU Kota Malang,” tandasnya.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 10.00 WIB yang dibuka oleh KH Badruddin. Acara ini jadi bagian dari serangkaian acara dalam Peringatan Hari Lahir ke 95 NU dan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II *PCNU Kota Malang.* (*)