HeadlineOpini

Satu Minggu Penuh Teror, Fatchullah: Lawan Terorisme Sampai Akarnya

 

Wakil Katib Syuriah PCNU Kabupaten Malang, H. Fatchullah mengajak seluruh komponen bangsa ini untuk melawan aksi teror dan para teroris yang membuat kerusuhan di Mako Brimob, menyerang tiga gereja di Surabaya, serta bom bunih diri di Polrestabes Surabaya.

’’Dalam seminggu ini, korban terorisme diperkirakan merenggut puluhan nyawa yang meninggal, adalah bukti bahwa terorisme tidak mengenal rasa kemanusiaan. Teror bom oleh para teroris harus dilawan sampai ke akar-akarnya,’’ tegas Fatchullah (15/5).

A’wan MWCNU Sukun Malang ini juga mengajak semua pihak untuk tidak takut pada teroris. Mereka melakukan segala bentuk teror dimaksudkan untuk menebar kebencian dan rasa takut di masyarakat. Selanjutnya agar warga bangsa ini menjadi gelisah dan tujuan pembuat teror berhasil karena banyak yang mengalami trauma dan ketakutan.

Karena itu segenap pengurus NU di seluruh Indonesia, mulai dari tingkat Ranting sampai PBNU, mengutuk keras tindakan itu. ’’Penggunaan teror dan kekerasaan dalam negara damai seperti Indonesia ini adalah kejahatan yang sangat nyata. Apapun alasannya, tidak dapat dibenarkan dan dalangnya harus dihukum seberat-beratnya,’’ ujar Fatchullah.

Selain itu, Anggpta DPRD Jawa Timur ini juga menyampaikan turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarganya. ’’Semoga diberi kekuatan dan ketabahan,’’ katanya.

Jajaran NU juga mendukung langkah Polri untuk segera menuntaskan tragedi kemanusiaan ini sampai sumber dana dan aktor intelektualnya ini. ’’Polri harus profesioanal dan berintegritas mengungkap tuntas apa motif utama dan siapa pelaku serta dalangnya,’’ tegas Fatchullah.

Wakil Katib Syuriah PCNU Kabupaten Malang H Fatchullah, SH memandang bahwa rentetan ledakan bom di berbagai tempat tersebut, menjadi parameter yang nyata bahwa bangsa ini butuh strategi yang memadai. Khususnya untuk memberantas segala tindak pidana terorisme dari sisi ideologis dan gerakannya.

Karenanya, Fatchullah mendesak pemerintah harus bekerjasama dengan segenap elemen bangsa, terutama NU dan Muhammadiyah untuk berdakwah secara santun dan ramah, membantu melakukan deradikalisasi ke kaum yang berpontensi untuk bertindak ekstrim. “Seperti apa yang pernah disampaikan Alm. KH. Hasyim Muzadi, bahwa Negara harus menyokong gerakan dakwah rahmatan lil ‘alamin, yang di pelopori dua organisasi moderat terbesar di Indonesia. NU dan Muhammadiyah terbukti sebagai pemilik saham republik ini, yang tentu saja sangat mencintai negaranya.,” tegasnya.

Menurutnya, dana milyaran rupiah yang digunakan untuk program deradikalisasi baik oleh Polri maupun BNPT, menjadi penting dicermati. Ternyata sel-sel tidur dari kelompok yang mendukung terorisme ini masih ada dan belum bisa hilang.

Fatchullah mencontohkan, jika NU dan Muhammadiyah telah ikut bergerak secara nyata, menjadi garda terdepan mendukung pemerintah menanggulangi akar terorisme dari aspek ideologi dan gerakannya. “NU dan Muhammadiyah perlu disupport oleh pemerintah, dari sisi anggaran dan dukungan lainnya untuk mempromosikan Islam ramah dan rahmah. Agar akar pokok terorisme ini bisa dihilangkan,” jelasnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button