AktivitasJam'iyyahWarta

Masjid Jangan Hanya Jadi Tempat Ibadah

MALANG- Pola manajemen masjid harus diubah. Kalau selama ini masjid hanya untuk tempat ibadah saja, maka ke depan fungsi masjid harus diperluas. Misalkan jadi tempat aktivitas sosial, aktivitas pendidikan maupun pusat ekonomi dan kesehatan.

Gus Isroqunnajah menyampaikan Tausiyah, Jum’at (15/4/2023)

Ide ini diutarakan Dr KH Isroqunnajah, Ketua PCNU Kota Malang dalam acara Penutupan Pencerahan Ramadan di Masjid Cahyaningati, Perum Permata Jingga, Jumat malam (14/4/23).

Dalam kesempatan itu, Gus Is, sapaan KH Isroqunnajah menambahkan, jika banyak takmir yang berdalih kenapa masjid sering ditutup total jika tidak dipakai sholat. Yakni sering ada barang yang hilang, khawatir kotor dan lain sebagainya.

“Menurut saya ini soal manajemen pengelolaan masjid saja yang perlu dibenahi,” imbuh Gus Is di hadapan sekitar 70-an jamaah.

Wakil Rektor IV UIN Malang ini mencontohkan, salah satu masjid di Baghdad Iraq pernah jadi contoh terbaik karena punya lembaga pendidkan yang hebat. Namanya Annidzomiyah. Ini harus dicontoh.

Karena itu, melalui Lembaga Takmit Masjid (LTM), NU akan menata ulang sistem pengelolaan seluruh masjid di Kota Malang di bawah naungan PCNU.

“Masjid NU harus lebih baik lagi dengan adanya LTM yang cukup aktif, ” puji alumnus Lirboyo Kediri ini.

Dalam kesempatan tersebut, hadir sejumlah pengurus PCNU. Di antaranya Rais Syuriah KH ChamAwi, Prof Kasuwi Saiban, Dr KH Dahlan Tamrin. mantan ketua NU tiga periode. Tampak pula Prof. Muhtadi Ridwan, Prof Agus Maimun.

Program pencerahan Ramadan tersebut telah digelar di 17 masjid. Sejumlah rangkaian kegiatan pun sukses menyemarakkannya. Mulai servis motor gratis, pasar murah hingga pemberian santunan kepada.

Karena itu Gus Is meyakini dengan gelaran ini maka kita akan mendapat ridlo dari Allah SWT. Dengan memakmurkan masjid itu artinya menjadikan shalat sudah menjadi kebutuhan, bukan sekadar kewajiban.

Ini selaras dengan fitrah manusia yang merasa butuh dengan Allah seperti komitmen awal ketika masih di alam ruh. Saat itu semua janin sudah janji kalau Allah adalah Tuhan mereka, di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya “Alastu birabbikum?” (Bukankah Aku ini Tuhanmu?) Ruh menjawab  “Balaa syahidna“ (Benar, kami bersaksi),” (QS. Al-A’raf : 172).

Sepertinya Allah sudah pasang semacam chip di tubuh manusia hingga lahirlah naluri untuk mendekat pada Allah. Dan piranti itu salah satunya dengan sholat. Dan masjid menjadi sarana pelaksanaan sholat itu.

Makanya. Nabi ketika kali pertama masuk Madinah setelah hijrah yang dilakukan pertama adalah membangun masjid. Ini artinya membangun peradaban melalui masjid.

Piranti lain yang disiapkan Allah untuk manusia berupa spirit bertahan hidup (survival). Dan untuk bertahan hidup telah disediakan makanan dan minuman.

Di akhir Ramadan ini, lanjut Gus Is, para malaikat dan bumi menangis. Karena mereka tahu bahwa dalam waktu dekat rahmat dan besarnya anugerah untuk hamba akan dikurangi oleh Allah.

“Jadi malaikat seperti kasihan pada manusia yang tidak memanfaatkan Ramadan untuk memperbanyak ibadah,” tandas pengasuh salah satu pondok d Malang ini.*** (Ltn/mth)

LTN-NU Kota Malang

Lembaga Ta'lif wan Nasyr PCNU Kota Malang

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button