MALANG- Pola manajemen masjid harus diubah. Kalau selama ini masjid hanya untuk tempat ibadah saja, maka ke depan fungsi masjid harus diperluas. Misalkan jadi tempat aktivitas sosial, aktivitas pendidikan maupun pusat ekonomi dan kesehatan. Ide ini diutarakan Dr. KH. Isroqunnajah, Ketua PCNU Kota Malang dalam acara Penutupan Pencerahan Ramadan di Masjid Cahyaningati, Perum Permata Jingga, Jumat malam (14/4/23).
Dalam kesempatan itu, Gus Is, sapaan KH. Isroqunnajah menambahkan, jika banyak takmir yang berdalih kenapa masjid sering ditutup total jika tidak dipakai sholat. Yakni sering ada barang yang hilang, khawatir kotor dan lain sebagainya. “Menurut saya ini soal manajemen pengelolaan masjid saja yang perlu dibenahi, ” imbuh Gus Is di hadapan sekitar 70-an jamaah.
Wakil Rektor IV UIN Malang ini mencontohkan, salah satu masjid di Baghdad Iraq pernah jadi contoh terbaik karena punya lembaga pendidkan yang hebat. Namanya Annidzomiyah. Ini harus dicontoh. Karena itu, melalui Lembaga Takmit Masjid (LTM), NU akan menata ulang sistem pengelolaan seluruh masjid di Kota Malang di bawah naungan PCNU. “Masjid NU harus lebih baik lagi dengan adanya LTM yang cukup aktif, ” puji alumnua Lirboyo Kediri ini.
Dalam kesempatan tersebut, hadir sejumlah pengurus PCNU. Di antaranya Rais Syuriah KH Chamzawi, Prof Kasuwi Saiban, Dr KH Dahlan Tamrin. mantan ketua NU tiga periode. Tampak pula Prof Muhtadi Ridwan, Prof Agus Maimun.
Program pencerahan Ramadan tersebut telah tergelar di 17 masjid. Sejumlah rangkaian pun sukses tergelar. Mulai servis motor gratis, pasar murah maupun santunan.
Karena itu Gus Is meyakini dengan gelaran ini makaqkan dapat ridlo dari Allah SWT. Dengan memakmurkan masjid itu artinya menjadikan sholat sudah menjadi kebutuhan, bukan sekadar kwwajiban. Ini selaras dengan fitrah manusia yang merasa butuh dengan Allah seperti komitemn awal ketika masih di alam tuh. Saat itu semua janin sudah janji kalau Allah ada Tuhan mereka. Sepertinya Allah sudah pasang semacam chip di tubuh manusia hingga lahirlah naluri untuk mendekat pada Allah. Dan piranti itu satunya dengan sholat. Dan masjid menjadi sarana pelaksanaan sholat itu.
Makanya. Nabi ketika kali pertama masuk Madinah setelah hijrah yang dilakukan pertama adalah membangun masjid. Ini artinya membangun peradaban melalui masjid.
Piranti lain yang disiapkan Allah untuk manusia berupa spirit bertahan hidup (survival). Dan untuk bertahan hidup telah disediakan makanan dan minuman.
Di akhir Ramadab ini, lanjut Gus Is, para mlaikat dan bumi menangiaa. Karena mereka tahu bahwa dalam waktu dekat rahmat dan besarnya anugerah untuk hamba akan dikurangi oleh Allah. ” Jadi malaikat seperti kasihan pada manusia yang tidak memanfaatkan Ramadan untuk memperbanyak ibadah, ” tandas pengasuh salah satu pondok d Malang ini. (Ltn)