EventJam'iyyah

Peringati Harlah, Muslimat NU Berdayakan Masyarakat di Segala Bidang

Malang (numuda.com) – Pimpinan Cabang Muslimat NU Kota Malang memperingati Harlah ke-71 dan Halal bi Halal di gedung Ali Bin Abi Tholib Universitas Islam Malang (Unisma), Ahad (30/7/2017).

Acara ini tidak hanya dihadiri oleh kalangan Ibu-ibu Muslimat NU saja, akan tetapi juga segenap banom NU meliputi PC GP Ansor NU, PC Fatayat NU dan PC IPNU IPPNU Kota Malang. Turut hadir pula Ketua PC NU Kota Malang DR. KH Isroqunnajah dan Sekretaria PCNU Kota Malang Gus Asif Budairi, Walikota Malang H. Moch. Anton, dan KH Lukmanul Hakim sebagai pembicara pada acara pagi itu.

Memasuki usia yang sudah tidak muda lagi Muslimat NU kali ini mengusung tema Menjunjung Negeri Menjaga NKRI. PC Muslimat NU Kota Malang sendiri memiliki berbagai produk unggulan di berbagai bidang, seperti pendidikan, sosial, ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup. Hal tersebut diungkapkan oleh Dra. Latifah Shohib mewakili PC Muslimat NU Kota Malang dalam sambutannya.

“PC Muslimat NU Kota Malang memiliki berbagai produk unggulan. Dalam bidang pendidikan, kami memiliki 69 lembaga, 45 TK dan yang lainnya adalah Roudhotul Athfal. Selain itu, kami sebagai Ibu tidak hanya peduli terhadap pendidikan, tetapi juga dalam bidang sosial. Setiap tanggal 1 dan 20 setiap bulannya dilaksanakan rutinan di kantor PC Muslimat, juga kami adakan santunan tiap 2 bulan sekali di setiap PAC secara bergilir,” ujarnya.

Tidak hanya itu saja, PC Muslimat NU Kota Malang juga memperhatikan sektor ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup. Hal tersebut diwujudkan dengan dimilikinya Koperasi Primer dengan nama Koperasi An-Nisa 2 Kota Malang yang dalam 2 tahun berturut -turut menjadi koperasi primer terbaik di wilayah Jawa Timur. Koperasi ini bertujuan untuk meringankan beban anggota Muslimat yang meiliki usaha supaya tidak terjerat oleh rentenir.

Sedangkan dalam bidang pelestarian hidup, PC Muslimat NU Kota Malang mendapatkan 5000 paket bibit cabai dan alat penetas telur dari Kementerian Pertanian dan Peternakan.

“Dari Kementerian Pertanian dan Peternakan kami mendapatkan 5000 bibit cabai dan bibit ayam. Akan tetapi, sampai saat ini bibit ayam belum diserahkan kepada kami karena stocknya habis. Pilihannya adalah bibit ayam atau alat penetas telur, kemungkinan kami akan meminta alat penetas telur,” pungkasnya. (cws)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button