EventHeadlineNews

Festival Sekarbanjar Menggema, Kemeriahan Perayaan Maulid Nabi Ala Lesbumi Kota Malang

MALANG – (14/10/2023) Festival Sekarbanjar, yang telah memeriahkan Kota Malang selama tiga hari penuh, berakhir dalam penutupan yang gemilang pada Sabtu malam, 08 Oktober 2023. Acara penutupan ini dirangkaikan dengan penabuhan terbang yang dihadiri oleh Ketua PCNU Kota Malang, serta diiringi sesepuh Dusun Genting, dan Ketua RW 07 Merjosari.

Festival ini dipenuhi dengan berbagai kegiatan seni, pasar rakyat, pameran budaya, kajian keislaman, pameran senjata tradisional seperti keris Sekarbanjar, naskah kuno, lukisan, dan masih banyak lagi. Festival ini juga menjadi momen penting untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Abah Yusro, seorang tokoh Nahdliyin di Dusun Genting, mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Kota Malang karena telah berhasil menginspirasi masyarakat setempat untuk mengembangkan kearifan lokal mereka menjadi warisan budaya yang unik dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ia berkata, “Setelah ini, kami berharap Lesbumi akan terus mendukung perkembangan kreativitas masyarakat Genting. Selama hidup saya, belum pernah ada festival sehebat Festival Sekarbanjar.”

Dalam sambutannya, Ketua PCNU Kota Malang, Dr. KH. Isroqunnajah, M. Ag, menggarisbawahi kemampuan Islam dalam mengintegrasikan budaya lokal. Ia menjelaskan bahwa Islam mampu mengambil nilai-nilai budaya yang ada, bahkan bisa mengakomodasi budaya baru agar senantiasa relevan dengan kearifan lokal. Selaras dengan budaya setempat, praktik beragama menjadi lebih kontekstual dan sesuai dengan kesepakatan budaya, lingkungan, dan cara hidup masyarakat setempat.

Gus Is, demikian ia akrab disapa, menekankan bahwa dalam mendekatkan diri kepada Tuhan, musik dan tari dapat membantu merasakan hubungan yang lebih mendalam. Dalam pandangan para sufi seperti Al-Arabi, musik dan tari dapat membantu menyucikan jiwa. Gus Is menegaskan bahwa Islam memiliki fleksibilitas yang memungkinkannya untuk beradaptasi dengan dinamika budaya manusia tanpa perlu mengharamkan aspek-aspek tertentu. Dalam konteks peringatan Maulid Nabi, ia menyampaikan, “Jika perayaan ini dapat meningkatkan kebahagiaan dan kebaikan bersama, bahkan dengan beberapa bentuk hiburan seperti bantengan, itu tidak menjadi masalah. Yang terpenting adalah semangat kebersamaan dalam menyambut Maulid Nabi di bulan Rabiul Awal.”

Momen penutupan festival ini juga diwarnai dengan penyerahan bibit pohon kepada perwakilan dari empat RT di RW 09 oleh Mohammad Mahpur, Wakil Ketua PCNU Kota Malang. Ini menjadi momen istimewa karena diiringi oleh kelompok penyanyi Suara Ibu Pertiwi yang menghadirkan nyanyian Tolak Balak. Melalui aksi ini, disampaikan pesan penting tentang perlindungan lingkungan dan pentingnya menjaga pepohonan di tengah tantangan pembangunan modern. Tidak ketinggalan, sholawat Sekarbanjar yang indah yang dinyanyikan oleh Suara Ibu Pertiwi, berkolaborasi dengan grup musik Genting Kanjeng Surgi, membuat penutupan Festival Sekarbanjar di Punden Mbah Serut semakin suci dan mengharukan.

LTN-NU Kota Malang

Lembaga Ta'lif wan Nasyr PCNU Kota Malang

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button