Jam'iyyahNasional

Halal Bi Halal NU Muhammadiyah Kota Malang, tahun 2017

Malang – numuda.com

Ahad, 6 Agustus 2017 menjadi tonggak sejarah baru bagi NU dan Muhammadiyah Kota Malang. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Malang, bersama Pengurus Daerah Muhamadiyyah Kota Malang menggelar acara bersama bertajuk Halal Bihalal dengan tema besar :

Meneguhkan Ukhuwwah dalam bingkai NKRI demi terwujudnya Islam Rahmatan Lil ‘Aalamiin

Acara yang dihelat di Gedung Graha Cakrawala Universitas Negri Malang ini dihadiri ratusan pengurus dan anggota dari kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebelut. Juga turut hadir Walikota Malang beserta wakilnya, jajaran Forum pimpinan daerah dan TNI POLRI serta Gus Ipul selaku Wagub Jatim dan para Alim Ulama Malang Raya.

Ketua panitya Drs. M. Sulthon M.Ag yang juga Ketua LP Maarif Kota Malang dalam sambutannya mengatakan bahwa sesungguhnya NU dan Muhammadiyyah sudah terbiasa dengan perbedaan. Beliau mencontohkan seringkali menghadiri resepsi pernikahan dimana kedua mempelai berasal dari NU dan Muhammadiyyah. Dan beliau berharap acara ini mampu mempertemukan perbedaan yang ada dan akan rutin dilaksanakan, bukan hanya lip service semata.

Wakil dari pihak Pengurus Daerah Muhammadiyah juga mengapresiasi dan menyambut baik acara ini dan berharap bisa terus dilaksanakan,mengingat NU dan Muhamadiyyah secara sanad keilmuan berasal dari sumber yang sama, yakni naik KH Achmad Dahlan maupun Syaikh Hasyim Asyari sama sama murid Syaikh KH Sholeh Darat semarang dan sama sama berguru di Makkah.

Gus Isyroqun Najah ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang, dalam sambutannya mengajak NU dan Muhammadiyyah satu langkah dalam program program sosial ekonomi dan berpesan pentingnya persatuan. Beliau berharap acara ini menjadi tonggak sejarah dan sejarah itu bermula dari Malang.

Mewakili pemerintah, Abah Anton selaku walikota Malang berharap acara ini menjadi barometer bahwa Kota Malang layak menjadi percontohan Nasional maupun Internasional seputar toleransi dalam perbedaan sehingga kondisi menjadi kondusif yang berimbas pada berjalannya program pembangunan. Dalam sambutannya, Gus Ipul yg hadir mewakili PBNU sekaligus Wakil Gubernur Jatim mengatakan, cukup lah pesan terbaik adalah sebagaimana yang di contohkan dalam acara tersebut, yakni seluruh hadirin menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dilanjut Mars Yahlal Wathan dan Sang Surya yang menunjukkan NU dan Muhammadiyah telah mampu bertoleransi dalam perbedaan dan mengajak bersatu dalam memerangi musuh bersama berupa kemiskinan dan masalah kemsyarakatan lain.

Acara yang juga diselingi Qiroah, Seni Bela diri Pagar Nusa dan Tapak Suci ini juga dimeriahkan pengundian Door Prize Umrah untuk dua orang dan berbagai hadiah menarik lain. Tak lupa banyak juga yang saling berswafoto dari kalangan Banser GP Ansor dan Kamando Keamanan Muhamadiyah.

Mari bersatu dalam persamaan, bertenggang rasa dalam Khilafiyyah dan perbedaan.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button