NU Kota Malang Gelar Gowes Ziarah Ulama Sambut Hari Santri Nasional
Peserta gowes NU dan Walikota malang
KOTA MALANG – Memperingati Hari Santri Nasional, PC NU Kota Malang mengadakan Gowes Ziarah Ulama pada Minggu (15/10). Kegiatan ini merupakan salah satu dari 25 rangkaian kegiatan dalam menyambut 1 abad berdirinya Nahdlatul Ulama di Indonesia.
Dalam peringatan seabad ini, PB NU mengangkat tema “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru”. Gowes Ziarah Ulama dimulai pada pukul 06.00 WIB diikuti oleh pengurus PC NU se-Kota Malang dan warga Nahdliyin pecinta gowes. Wali Kota Malang Sutiaji juga ikut gowes bersama ratusan pegowes ziarah ulama.
“Kami ada 25 agenda untuk menyambut 100 tahun NU. Hari ini khusus untuk peringatan Hari Santri Nasional dan Hari Pahlawan. Kami akan mengunjungi 4 titik makam dalam giat Gowes Ziarah Ulama,” ujar Ketua PC NU Kota Malang. Dr. KH Isroqunnajah, sebelum pemberangkatan Gowes Ziarah Ulama di depan Posko Crisis Center NU Jalan Hasyim Asyari 21.
Para peserta Gowes Ziarah Ulama harus mengikuti tes kesehatan terlebih dahulu untuk memastikan sehat.
Gowes Ziarah Ulama ini akan mengunjungi PP Miftaful Huda di Gading Pesantrem, makam Qubah Kasin, PP Nurul Ulum Kacuk, dan finish di PP Nurul Huda Mergoseno. Dalam kesempatan tersebut, peserta gowes akan melakukan ziarah ke sejumlah makam ulama yang ada di lokasi tersebut.
Diantaranya ke makam KH Yahya, Sayyid Al Habib Abdullah Bilfaqih, Habib Alwi bin Salim Alaydrus, KH. Ahmad Suyuthi Dahlan, dan KH. Achmad Masduqi Mahfudh. Peserta berjajar rapi dua baris sepanjang perjalanan, mematuhi lalu lintas dengan pengawalan dari Banser, Dishub dan Satpol PP Kota Malang.
Menurut Gus Is, sapaan akrab KH Isroqunnajah, kegiatan ini bertujuan untuk menapak tilas keteladanan dan mendoakan para ulama Malang yang telah tiada, sekaligus olahraga untuk ikhtiar menyehatkan badan. Para ulama memiliki peran penting di masyarakat dan tidak boleh dilupakan jasa besar mereka.
“Para ulama kita memiliki peran penting, kita harus sepakat untuk meneladani mereka. Saya kira, komitmen kita adalah untuk belajar dari apa yang telah terjadi dan belajar mempersiapkan masa depan. Melalui kegiatan ini kita harus terus mempelajari sejarah,” tuturnya.
Gus Is juga menyampaikan kepada generasi muda sekarang untuk tidak meninggalkan sejarah. Karena dari para ulama terdahulu, sebagai pahlawan, kehidupan yang lebih baik saat ini dapat dirasakan.
“Kalau kita lihat di negara lain, kehidupan mereka belum senyaman dengan kita. Kita semua harus bersyukur, mari bersama-sama memberi manfaat dalam bentuk apapun kepada sesama,” tandasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji. Menurutnya kegiatan tersebut diharapkan menjadi titik untuk meneladani kembali keteladanan ulama Kota Malang yang telah memberikan banyak kontribusi.
“Kita berkolaborasi dengan PC NU Kota Malang untuk memperingati Hari Santri Nasional. Hari ini kita gowes sehat ya, olahraga dan diniatkan ibadah, berziarah sekaligus tapak tilas para ulama di Kota Malang,” ujarnya yang ikut gowes berziarah ke makam para ulama. (*)