NasionalWarta

Ketua Umum PBNU K.H Said Aqil Siradj Beri Kuliah Umum di Universitas Islam Malang

Lowokwaru (numuda.com) – Hari Jum’at (17/03/2017) pukul 09.00 WIB, kampus milik Nahdlatul Ulama yang berlokasi di Dinoyo tersebut, tampak ramai oleh para Mahasiswa yang menyambut kedatangan Prof. Dr. KH.Said Aqil Sirodj, MA. Bertempat di Gedung Pasca Sarjana (Gedung Ustman Bin Affan) Universitas Islam Malang, Ketua Umum Tanfidziyah PBNU itu memberikan Kuliah Umum dengan tema “Islam Nusantara sebagai Jembatan untuk Mengembangkan Kehidupan Multikultural dan Deradikalisasi Agama”. Dalam acara ini hadir pula para tokoh NU Malang raya dan civitas akademika UNISMA.

Ketua Umum PBNU K.H Said Aqil Siradj Beri Kuliah Umum di Universitas Islam Malang, Jum’at (17/3/2017)

Antusiasme para peserta seminar yang tinggi membuat ruangan gedung dipenuhi lebih dari 300 orang. Tentunya kuliah umum tersebut sangat menarik dan seakan menjadi seminar wajib bagi para mahasiswa.

Dalam sambutannya, Rektor Unisma Prof. Dr. H. Mayskuri M.Si mengharapkan dengan hadirnya ketua umum PBNU dapat memberi angin segar dan memberi vitamin baik dari pemahaman intelektual maupun spiritual. Beliau menambahkan pula, dengan berdirinya kampus bernuansakan warna hijau ini memiliki harapan-harapan yaitu Unisma sebagai kampus yang menjadi barometer warga nahdliyin di Nusantara, kampus yang bisa memberi fasilitas untuk kemaslahatan NU beserta banom banomnya, serta sebagai bentuk pengabdian kampus, terkhusus terhadap jam’iyah Nahdlotul Ulama dan umumnya kepada bangsa dan negara.

Adapun acara inti yang diisi langsung oleh Kyai Said (sapaan masyarakat), beliau menyebutkan bahwa warga NU harus bisa hadir di tengah-tengah masyarakat, dalam segala aspek keilmuan seperti halnya peradaban, sosial budaya, ekonomi dan peran politik. Beliau menyampaikan pula bahwa Nabi Muhammad SAW dengan kerja kerasnya hijrah ke kota Yatsrib hanya untuk membangun peradaban budaya, baik secara fisik maupun non-fisik atau istilah lain beliau mengatakan tsaqofah dan khadoroh.

Hal itu menunjukkan bahwa Rasulullah adalah sosok yang sangat nasionalis. “Jangan ada permusuhan yang hanya karena meng-atasnamakan adat istiadat, etnis, suku, ras, dan agama ataupun partai politik. Melainkan kita harus memerangi ataupun meluruskan orang-orang yang dzalim, baik dzalim secara individu maupun dzalim terhadap ummat”. Ucap beliau sebagai penutup sambutan. Selain mengisi Kuliah Umum, beliau juga memberikan Khutbah saat Sholat Jum’at di Masjid ‘Ainul Yaqin UNISMA.

Dalam khutbahnya Kyai Said berpesan agar hidup berkomunitas harus terintegrasi dengan apik baik di organisasi semisal (NU, Muhammadiyah), Partai Politik, DPR, dan lain sebagainya. Sangat disayangkan jika dalam agenda ataupun program kerjanya sebuah organisasi tidak melaksanakan tiga hal berikut: 1. Shodaqoh jariyah dalam arti mensejahterakan satu sama lain, 2. Amar makruf (berbuat baik) dalam segala hal serta 3. Menjadikan sholeh terhadap orang yang dipimpinnya. “Akan tetapi dari tiga hal tersebut, yang paling sulit dilakukan ialah poin ketiga yaitu mensholehkan orang yang dipimpinnya. Jelas itu sangat sulit. Perlu kesabaran dan pelaksanaan yang Istiqomah tentunya”. Kata Kyai Said sembari menutup Khutbah pertamanya. Sholat Jum’at berjama’ah selesai, kemudian dilanjutkan dengan waktu rehat dan ramah tamah.

LTN-NU Kota Malang

Lembaga Ta'lif wan Nasyr PCNU Kota Malang

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button