AswajaHeadlineNasionalWarta

GELORA CINTA TANAH AIR DALAM ISTIGHOTSAH KUBRO DI DELTA SIDARJO

Istighosah Kubro PWNU Jawa Timur

 

GELORA CINTA TANAH AIR DALAM ISTIGHOTSAH KUBRO DI DELTA SIDARJO

Nu Muda – Sidoarjo.

Ratusan ribu warga nahdliyin berkumpul di stadion delta Sidoarjo untuk melaksanakan istighotsah kubro yang dilaksanakan oleh PWNU Jawa Timur. Acara ini setidaknya dihadiri berbagai tokoh penting, tak hanya dari kalangan Ulama saja, beberapaumara’ seperti Menakertrans Hanif Dzakiri, Menteri Pertanian Andi Amran, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, juga Bupati Sidoarjo Saiful Illah. Para Masayikh turut hadir dalam acara ini seperti, KH Marzuki Mustamar, KH Anwar Manshur, KH Agus Ali Masyhuri, KH Nurul Huda Djazuli dan KH Zainuddin Djazuli.

Gus Azmi yang popular dikalangan santripun tak ketinggalan ikut memeriahkan acara ini dengan lantunan sholawat, dilanjutkan dengan gema lagu kebangsaan dan syubbanul wathon yang turut menggelorakan semangat cinta tanah air dan ulama.

Istighotsah kubro yang dipimpin oleh KH.Anwar Mansur dan KH. Nurul Huda Jadzuli ini diikuti oleh setidaknya lebih dari lima ratus ribuan warga nahdliyin, dari seluruh kalangan, mulai dari anak-anak, remaja dewasa hingga lansia. Dari data yang diperoleh sejumlah 48 PCNU dari berbagai daerah di Jawa Timur turut hadir menyemarakkan acara tersebut, dari PCNU Probolinggo, Madiun, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Sumenep, Bawean, Blitar, Tulungangung, Trenggalek hingga Nganjuk.

Dalam sambutannya KH. Marzuki Mustamar, selaku ketua PWNU Jawa Timur mengimbau pada masyarakat untuk senantiasa nderek para Habaib dan Kyai. “Mari mengikuti para Habaib dan Kyai, supaya bansa dan negara ini aman dan tentram. Kultur NU adalah menghormati para Habaib sebagai keturunan Nabi, dan menghormati para kyai sebagai penerus perjuangan Nabi”

Diantara sambutannya Beliau juga turut mengenang perjuangan para santri dalam melawan penjajah. Beliau menekankan bahwa Indonesia adalah hasil perjuangan para Ulama dan para Kyai sehingga wajib hukumnya membela NKRI, juga penolakan ditegakkannya khilafah di Indonesia serta ajakan untuk memahami esensi tauhid yang sesungguhnya, terlepas dari simbol-simbol dan gerakan yang mengatasnamakan tauhid.

“Cinta tanah air bagian dari cinta islam itu sendiri, Hubbul Wathon Minal Iman” Petikan dawuh Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Malang tersebut.

Bertepatan dengan momen peringatan hari sumpah pemuda tersebut Wakil Ketua MPR, Muhaimin Iskandar selaku panglima santri turut memimpin ikrar santri Indonesia yang diucapkan secara beriringan dengan para jamaah. Ikrar yang diawali dengan bacaan basmallah dan syahadat tersebut diantaranya berisi lima poin sebagai berikut: Pertama, sebagai santri NKRI akan tetap berpegang teguh pada akidah, ajaran dan nilai Ahlusunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah. Kedua, sebagai santri NKRI bertanah air satu, tanah air Indonesia, berideologi satu ideology pancasila, berkonstitusi satu konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, berkebudayaan satu budaya bhineka tunggal ika.

Ketiga, sebagai santri NKRI bersedia menyerahkan jiwa raga membela tanah air dan bangsa serta turut menjamin perdamaian dunia. iKeempat, sebagai santri NKRI turut berperan aktif dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin. Dan kelima, sebagai santri NKRI akan terus tunduk dan ikut pada Kyai dan Habaib.

Acara ini ditutup dengan doa yang dipimpin para Ulama dan Habib, antara lain Habib Abu Bakar Hasan Assegaf, KH. Anwar Mansur dan beberapa Kyai lain. Istighosah ini bertujuan mendoakan keselamatan bangsa dan tanah air serta himbauan untuk tetap membela keutuhan NKRI sebagaimana dulu pernah di gelorakan semangatnya oleh Hadlratussyeh Kyai Hasyim Asy’ari dalam resolusi jihadnya. (ANH)

 

 

 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button