EventHeadline

Trilogi Cinta Kiai Sepuh NU

MALANG – Kiai Moh Nafi’ pada saat menceritakan kiprah KH A Muchid Muzadi, KH Moh Tolchah Hasan, dan KH A Hasyim Muzadi adalah, ketiganya adalah sama-sama alumni Pondok Pesantren Tebuireng yang sama-sama mencintai NU, dan sama-sama egaliter.

Beliau kemudian menceritakan konsep trilogi cinta para kiai sepuh NU tak terkecuali ketiga kiai yang menjadi topik kajian terakhir dalam malam penutupan I’tikaf Ramadhan dan Tadarus Fikroh Nahdliyyah di Musholla PCNU Kota Malang.

“Ya tentu tidak hanya ketiga kiai kita malam ini. Kiai-kiai lain yang sezaman saya kira juga demikian,” tegas Wakil Rois Syuriah PCNU Kota Malang tersebut.

Lanjutnya, kiai sepuh kita dulu, terutama para pengkhidmad dan aktivis NU pasca kemerdekaan, rata-rata memiliki keilmuan dan pengalaman hidup yang hampir sama. Level pendidikannya juga sama. Pernah dididik di pesantren salaf namun juga menempuh pendidikan akademis formal. Kebetulan ketiganya, termasuk juga Kiai Masduqi Machfudz juga kuliah di Malang.

“Kiai-kiai sepuh kita tidak pernah absen dalam hal pendidika. Ketiganya sama-sama tidak pernah meninggalkan pendidikan (mendidik santri dan umat, red.) meskipun kiprah politik dan sosialnya di level nasional.

Kiai Nafi menyebut trilogi cinta untuk kehidupan kiai-kiai sepuh baik di ruang politik, pendidikan, maupun sosial. Yang pertama adalah cinta kepada Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Yang kedua adalah cinta kepada NU karena NU sebagai realisasi Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Beliau bertiga sangat yakin bahwa atsar atau sibghoh atau wijhah atau belakang sering disebut sebagai khittoh dari konsep Ahlussunnah wal Jamaah adalah Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

“Dan, yang ketiga, adalah cinta kepada NKRI. Bukan karena NU ini ada di Indonesia kemudian cinta terhadap NKRI. Lebih dari itu, karena lahirnya Republik Indonesia atau NKRI ini adalah hasil ijtihad para ulama terhadulu yang sah secara syara’ (syariat, red.),” tegas kiai alumni IAN Sunan Kalijaga tersebut.

Tak heran, imbunya, bagi kiai-kiai sepuh kita dulu, jadi atau tidak mejadi pengurus, ada atau tidak ada di pemerintahan akan tetap cinta terhadap ketiga trilogi cinta tersebut.

LTN-NU Kota Malang

Lembaga Ta'lif wan Nasyr PCNU Kota Malang

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button