EventHeadline

Pagelaran Wayang Santri Tandai Puncak Peringatan Hari Lahir NU ke-101 di PCNU Kota Malang

MALANG – (31/1/2024) Suasana khidmat dan meriah menyelimuti kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang dalam peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang ke-101. Sebagai kegiatan puncak, PCNU Kota Malang menggelar Pagelaran Wayang Santri dengan lakon “Satus Lintang Siji Rembulan” di halaman kantor PCNU, Rabu, 31 Januari 2024.

Dalang Ki Cahyogomo Cipeng Punk dalam pagelaran tersebut memainkan peran Sunan Kalojogo, wali kharismatik yang terkenal dengan dakwahnya yang sangat toleran terhadap budaya lokal.

Sunan Kalijogo dikenal sebagai tokoh yang bijaksana dan penuh kearifan dalam berdakwah. Dakwahnya yang memasukkan ajaran Islam ke dalam budaya Jawa menjadi metode yang sangat toleran, menghormati keyakinan masyarakat setempat tanpa menyinggung atau membelokkan langsung keyakinan yang telah dianut secara turun temurun.

Pagelaran wayang diawali dengan seremoni penyerahan gunungan oleh Wakil Rais Syuriah PCNU Kota Malang, Prof. Dr. Kasuwi Saiban, SH, M.Ag., kepada dalang Ki Cahyogomo Cipeng Punk. Gulungan tersebut menjadi simbol kebangkitan budaya Jawa dalam konteks peringatan ulang tahun NU.

Di sela-sela penyerahan gunungan, Prof. Dr. KH. Kasuwi Syaiban menegaskan bahwa dengan diserahkannya gunungan kepada dalang, bukan berarti pagelaran wayang akan segera dimulai. Tetapi penyerahan ini menjadi simbol peneguhan akan kebangkitan budaya Islam nusantara.

Sekretaris PCNU, Dr. M. Faisol, turut memberikan sambutan dalam kesempatan tersebut. Ia menekankan pentingnya pagelaran wayang sebagai sarana untuk melestarikan budaya Jawa yang kaya akan kearifan sebagai bagian dari salah satu dakwah yang pernah dilakukan oleh walisongo dalam menyebarkan Islam di bumi Nusantara. “Kami percaya bahwa pertunjukan ini merupakan langkah nyata dalam menjaga dan merawat kearifan budaya yang pernah menjadi strategi dakwah para wali dalam mensyiarkan Islam” ujarnya.

Acara ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Harapannya, pagelaran wayang ini dapat menjadi inspirasi positif dan semakin mengakar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Malang, khususnya dalam merayakan Hari Lahir NU yang penuh makna. [al]

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button