Serba-serbi

NU dan NKRI Satu Jiwa

Nahdlatul Ulama (NU) dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak akan dipisahkan selamanya. Keduanya bagaikan melindungi orang kepanasan, menunjukan jalan yang benar bagi orang yang kesasar, melarang orang yang mengalami kegelapan.

Begitu jelas Ahmad Baso, di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdhatul Ulama (STAINU) Jakarta, Ahad ( 22/1/2017).

Menurut Baso, NU membangun ikatan kebersamaan pada segenap penduduk Indonesia tanpa melihat latar belakang keyakinan dan agamanya.

Bahkan jelasnya, sebelum Indonesia merdeka, para pejuang dan pahlawan serta syuhada mayoritas dari kalangan santri dan ulama pondok pesantren yang berafiliasi dengan NU. 

Sehingga, lanjut pria yang pernah nyantri di Pesantren An-Nahdlah Makassar (1985-1990) dibawah asuhan Anregurutta Muhammad Haritsah AS itu, keberadaan NKRI ini dibangun di atas tulang berulang para syu'hada, santri, dan ulama tanpa pamrih.

"Para penguasa dan pejabat di Nusantara ini harus menegakkan keadilan tidak mengunakan akal pikiran saja, melainkan menggunakan hati nurani ke-NU-an," kata penulis buku Agama NU untuk NKRI tersebut.

Selain itu, Baso juga menjelaskan soal hakikat musyawarah di Indonesia tidak dapat tergantikan yaitu asas kekeluargaannya, tradisinya dan pondasi. Semua itu tidak dapat diubah-ubah. Dan yang diubah dari UUD 1945 itu hanyalah bajunya saja, tetapi makna dan filosofi Undang-Undang tentang ekonomi, adat, agama, dan kemakmuran rakyat Indonesia tetaplah pada pondasinya yaitu Pancasila.

Kalau, Indonesia diubah dengan sistem lain, tambah Baso, warga NU dan mayoritas umat Islam tidak akan menerima sistem baru yang belum teruji dengan membuang sistem pemerintahan yang telah menjamin pemerintahannya.

Dengan sejumlah alasan tersebut katanya, tidak ada pilihan bagi warga NU, kecuali semakin mantap dalam berjam'iyah serta kukuh menjaga negeri ini. “Bahkan dikatakan bahwa NKRI harga mati," pungkasnya. (*)

LTN-NU Kota Malang

Lembaga Ta'lif wan Nasyr PCNU Kota Malang

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button