Malang (numuda.com) – Sambutan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur yang disampaikan oleh KH Marzuki Mustamar, dalam acara puncak Harlah ke-94 Nahdlatul Ulama di Baiduri Sepah Ballroom Malang, mengusung semangat “NU itu menjaga ukhuwwah islamiah, watoniyah, dan basyariyah”, Sabtu (15/4/2017) malam.
Dalam sambutannya beliau juga mengajak warga NU menjaga diri dan keluarga agar tetap NU sampai akhir hayat. “Mari menyelamatkan diri dan keluarga dengan tetap ikut NU, karena hanya NU yang bisa menjalankan Hadits Shahih secara konsisten,” ujarnya.
Beliau pun menegaskan, “NU adalah Ahlussunnah wal Jama’ah yang jelas, sama-sama madzhab Imam Syafi’i dan Imam Asy’ariyah tetapi jika di luar NU, komitmen kebangsaannya diragukan, dan bisa jadi menurut sebagian golongan tersebut NKRI adalah toghut, Pancasila sesat”. Ia melanjutkan, “Di luar NU, komitmen basyariyah-nya bisa jadi tidak sama. Hablum minan nas (nilai kemanusian) itu penting disampaikan secara dingin agar hati tenang”.
“NU jelas sudah legal formal berbadan hukum. Punya aset yang luar biasa: lembaga pendidikan, masjid, pondok pesantren, TPQ, lembaga-lembaga sosial. NU tidak boleh bubar atau dibubarkan, karena Nadzir-nya memegang syarat dari waqif-nya. Dan, NU sudah me-nasional. Bertanggung jawab membina jama’ah di Aceh, Papua, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi” tutur semangat beliau dalam sambutannya.
Pesan apik yang perlu ditanamkan dalam pribadi warga NU di akhir sambutannya “NU tidak boleh bubar, karena mulai dari ranting ada yang mengurusi. Kyai lokal, Kyai Kampung adalah yang mengajari kita ngaji dan shalat. Sanad ilmunya sampai ke Imam Syafi’i, hingga sampai ke Nabi Muhammad SAW.”[diny/dmb]