Serba-serbiWarta

Peran Strategis JATMAN dalam Mengawal Keutuhan NKRI

Pers Rilis: Musyawarah Idarah (Musda) ke-4
Jamiyyah Ahlut Thoriqoh Al Mutabarah An Nahdliyyah
Idarah Wustha Jawa Timur Tahun 2018

 

Peran Strategis JATMAN dalam Mengawal Keutuhan NKRI

 

Keberadaan Jam’iyyah Ahlut Thariqat Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) dalam rangka ikut serta menjaga keutuhan NKRI menjadi bagian terpenting dari misi keberadaan organisasi para pengamal tarekat tersebut. Sesuai dengan amanah ulama pendahulu, pengamal tarekat ini harus mampu menjadi tauladan dalam menjaga moralitas dan keutuhan bangsa di tengah-tengah masyarakat.

Komitmen mengawal keutuhan NKRI menjadi spirit Idarah Wustha JATMAN Jawa Timur dalam menyelenggarakan Musyawarah Idarah (Musda) ke-4, Sabtu – Minggu (31 Maret dan 1 April 2018) di Universitas Yudharta, Pondok Pesantren Ngalah, Purwosari, Pasuruan.

Melalui Musda ke-4 JATMAN Jatim itu diharapkan dapat mempererat serta memperkokoh ukhuwah islamiyah, basyariah dan wathoniah demi keutuhan NKRI. Sebagai forum tertinggi di Idarah Wustha (tingkat propinsi), Musda memiliki peran untuk memilih, menyusun dan menetapkan kepengurusan yang baru.

Wakil Katib Idarah Wustha JATMAN Jatim KH. Kholil Arpapi menuturkan, Musda juga menjadi forum untuk evaluasi program kerja kepengurusan yang lalu dan merancang kembali program untuk kepengurusan berikutnya. “Dan melaksanakan bathsul masail tarekat untuk memecahkan problematika yang berkaitan dengan tarekat,” tuturnya.

Faidlus Syukri selaku Ketua panitia Musda membeberkan peserta yang terlibat aktif dalam forum Musda tersebut. Yakni, sebanyak 55 peserta berasal dari Idarah Wustha dan 240 peserta dari Idarah Sub’iyah (tingkat kota/kabupaten). “Ditambah dengan undangan dari Idarah Aliyah 180 orang, Idarah Wustha se-Indonesia 120 orang dan sebanyak 187 Mursyid se-Jatim, perwakilan jama’ah thoriqoh dari masing2 syu’biyah dari jatim, jama’ah manaqib dan dzikrul ghofilin yg diasuh kh. Sholeh bahruddin” ungkapnya.

Serangkaian acara di pembukaan Musda akan digelar. Seperti, pembacaan sholawat dan maulid diba’, manakib kubro, orasi kebangsaan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol. Machfud Arifin dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, pembacaan tausyiyah Idarah Aliyah, ikrar perdamaian masyarakat dunia dan penandatanganan prasasti.

Pembukaan Musda akan dilakukan oleh Gubernur Jatim H. Soekarwo dan dihadiri ribuan undangan dari berbagai kalangan. Seperti, TNI-POLRI, Bupati dan DPRD Kabupaten, Muspika, dunia usaha dan industri, pengurus NU, FKUB Jatim dan beberapa Negara sahabat dari Konsul Amerika, RRT, Australia dan jepang.

 

Penegasan Netralitas dalam Berpolitik

Musda ke-4 tahun 2018 ini juga merupakan penegasan peran strategis JATMAN dalam meneguhkan moralitas bangsa dan mengawal keutuhan NKRI. Para pengamal ajaran tarekat dalam JATMAN harus menjadi tauladan dengan mewarisi sikap para ulama terdahulu yang turut serta mendirikan bangsa.

Sebagaimana nasihat Rais Aam JATMAN, Habib Lutfi bin Ali bin Yahya pada Muktamar JATMAN Januari lalu, warga tarekat untuk tidak hanyut dalam pusaran politik demi kepentingan kekuasaan oleh kekuatan politik tertentu. “Politik JATMAN adalah politik kebangsaan, yang tak lain untuk menjaga dan memelihara keutuhan NKRI,” ujarnya saat itu.

Hal yang sama berlaku untuk Musda ke-4 JATMAN Jatim. Musda yang digelar bersamaan dengan tahun politik (baca: pilkada serentak) rentan dilirik oleh kekuatan politik. Tidak terkecuali kekuatan politik yang saat ini tengah berkompetisi untuk mendulang dukungan suara dalam kontestasi demokrasi di tahun politik ini.

Namun, sebagaimana ditegaskan Rais JATMAN Jatim KH. Muh. Martain Karim, bahwa Musda ke-4 JATMAN Jatim bersih dari kepentingan elit politik yang maju sebagai calon Kepala Daerah.

Senada dengan Kiai Martain, Ketua Panitia Musda Faidlus Syukri juga menuturkan, atas kesepakatan panitia, para kiai dan mursyid tarekat dengan tegas menolak politik praktis masuk dalam agenda Musda. “Komitmen kita senantiasa kepada politik kebangsaan sebagaimana termanifestasikan dalam tema Musda, yakni meneguhkan moralitas bangsa dan mengawal keutuhan NKRI,” tegas pria yang alumni Pesantren Ngalah itu.

 

Pasuruan, 29 Maret 2018

Tim Media Center

Musda JATMAN ke-4 Jatim

 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button