Mauizhah

Bekal bagi Juru Dakwah

Malang-pcnumalangkota.or.id

Pengurus MWC NU Blimbing kembali sukses menggelar acara Halaqoh Dai se Malang Raya yang kali ini merupakan putaran ke tiga. Dihadiri sekitar 150 an peserta dari pengurus ranting, dai dan juga para pengurus takmir masjid di seputar kecamatan Blimbing.

Diharapkan dari kegiatan ini, para dai semakin mantap berdakwah dengan tambahan ilmu dan strategi seputar dakwah di masyarakat agar proses dakwah sukses sesuai tujuannya. Selain itu,menurut Rais Syuriah MWC NU Blimbing KH. Drs. Saifuddin Zuhri, kegiatan ini menjadi sarana mengais ilmu dari Para Ulama Sepuh di linhkungan NU yg kali ini menghadiran tokoh NU yg tidak asing lagi, baik di dunia Akademisi maupun organisasi NU, yakni KH. Prof. DR. Mochamad Tholchah Hasan.

 

Berikut ringkasan tausyiah dan nasihat beliau kepada para Dai khususnya di lingkungan NU.

 

Semoga menjadi ilmu yg bermanfaat…

🌻Oleh – oleh dari Halaqoh Dai III MWC NU Blimbing Kota Malang🌹

Masjid Jami Blimbing, 16 September 2018

*Bekal Da’i oleh Prof. DR. KH Tholchah Hasan*

A. Hendaklah setiap Da’i memiliki Karakter sesuai Surat Al Fushilat Ayat 33 , Yaitu:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

1⃣Dakwah terbaik adalah Dakwah yg murni bertujuan mengajak menuju Allah, membela Agama Allah, bukan bertujuan yang lain (ekonomi,politik, pribadi dlsb)

2⃣. Dakwah (ajakan) yang mandhi (mencapai tujuan) adalah adalah dakwah yang disertai dengan contoh PERILAKU Da’i yang baik.

*✨Mauidhoh Hasanah dan Uswah hasanah harus seimbang✨*

Keberhasilan dakwah masa kini dan akan datang adalah :

🌾*Memadukan antara kualitas ketaqwaan dengan Kualitas Kesejahteraan*🌾

*Hendaklah jangan hanya berdakwah keluar, tapi juga berdakwah di lingkungan keluarga*

Sesuai firman Allah

– Quu Anfusakum Wa Ahliikum Naaron –

*Jagalah diri dan keluargamu dari Siksaan api neraka 🔥*

3⃣ Seorang dai harus betul2 mempunya keberanian Moral menunjukkan dirinya adalah seorang Muslim, baik dg lisan maupun simbol2 agama.

_”Keberanian kita, bisa menjadi keseganan orang lain”_

*Strategi Penting yang perlu direnungkan setiap da’i dalam Dakwahnya*

Pesan Rasulullah SAW saat mengirim Kader Dakwah Pertama yaitu Sayyidina Muadz
bin Jabal untuk berdakwah ke Yaman :

1⃣ *Yassiruu Wa Laa Tu’assiru (Permudahlah, jangan mempersulit🤝)*

2⃣. *Bashiruu Walaa Tunaffiruu (Berikan berita gembira🌝, jangan menakuti👺)*

contoh hadist :

_”Siapa yang akhir ucapannya Laa Ilaaha Ilaa Allah, maka dia Masuk Syurga”)_

*Jangan takuti ummat, namun berikan Raja’ (harapan akan ampunan Allah)*🙏

4⃣ Diantara sebab Rasulullah disukai oleh masyarakat (yg bisa ditiru oleh para
dai), adalah *sikap lemah lembut dan hati yg lunak* dalam berdakwah.

Sesuai dengan gambaran Alquran

_”Maka dengan rahmat Allah, hendaklah kamu berlemah lembut ✅ terhadap Ummat_

_Andaikan engkau temperament 😡dan keras hati 💔, maka mereka akan menjauh darimu_

Dengan sifat tersebut, bahkan lawan pun bisa menjadi kawan. Seperti Sayyidina
Umar dan Sayyidina Khalid bin Walid, karena tertarik dengan pribadi Nabi.

_Diantara ciri Dai Ahl Sunnah Wal Jamaah di Indonesia adalah, Mencintai Agama 🕋dan Negara 🇮🇩_

Penutup, dalam melanjutkan tongkat estafet dakwah dari Nabi dan para Ulama Kyai,
hendaklah kita renungkan Hadist Nabi yg diriwayatkan dalam Bukhari Muslim dari
Sahabat Hudzaifah Bin Al Yaman berikut :

*Hudzaifah bin al-Yaman ra berkata: “Orang-orang sama bertanya kepada Rasulullah
saw tentang kebaikan, dan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena
khawatir menjumpaiku. Aku berkata: “Ya Rasulullah, dulu kami hidup dalam
kejahiliahan dan keburukan, lalu Allah memberikan kebaikan kepada kami, apakah
setelah kebaikan ini ada keburukan?”. Beliau bersabda: “Ya !”. Aku berkata:
“Apakah setelah keburukan itu ada kebaikan?”. Beliau bersabda: “Ya, tetapi ada
dakhonnya”. Aku berkata: “Apa dakhonnya?”. Beliau menjawab: “Kaum yang memberi
petunjuk, tidak dengan petunjukku, kamu mengenal mereka dan mengingkarinya!”.
Aku bertanya: “Apakah setelah kebaikan itu akan ada keburukan?”. Beliau
bersabda: “Ya, yaitu orang-orang yang menyeru di pintu-pintu Jahannam, siapa
saja orang yang menerima seruan mereka, maka mereka melemparkannya ke
Jahannam!”. Aku berkata: “Tunjukilah kami karakter mereka”. Lalu beliau
bersabda: “Kulit mereka sama dengan kulit kita, dan mereka juga berbicara dengan
bahasa kita!”. Aku berkata: “Lalu apa yang engkau perintahkan kepadaku ketika
keburukan itu menjumpaiku?”. Beliau bersabda: “Kamu harus mengikuti Jama’ah kaum
Muslim serta Imam mereka!”. Aku bertanya: “Lalu apabila mereka tidak memiliki
Jama’ah dan tidak pula memiliki Imam?”. Beliau bersabda: “Tinggalkanlah semua
firqoh-firqoh (kelompok yang menyeru ke pintu-pintu Jahannam) itu, meskipun kamu
harus menggigit (memakan) akar pohon, sampai ajal menjemputmu dan kamu tetap
seperti itu!”. HR Bukhari [7084] dan Muslim [4890]

🌾Semoga menjadi ilmu yg bermanfaat 🌴

Raih Pahala dg Dukung dakwah Aswaja NU dg subscribe follow dan Share akun medsos
Youtube
https://goo.gl/gYrxaa
Web :
Www.pcnumalangkota.or.id
Twitter :@nu_malangkota
Instagram :NU_Malangkota

Malang – pcnumalangkota.or.id

 

 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button