MALANG – Tawakal adalah penyandaran hati pada Allah ‘azza wa jalla untuk meraih berbagai kemaslahatan dan menghilangkan bahaya baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Namun demikian, tawakkal juga mengandung pengertian untuk terus berusaha mencari jalan keluar sembari menambatkan hati pada-Nya. Demikian disampaikan Dr. Ahmad Munjin Nasih, M. Pd. saat memberikan ceramah pada kegiatan Pencerahan Ramadhan hari keenam di Masjid Al-Hidayah Jalan Loncat Indah, Tasikmadu Lowokwaru Malang pada Kamis, 30 Maret 2023.
Di hadapan para jamaah, Dr. Ahmad Munjin Nasih, M. Pd. menekankan bahwa tawakkal merupakan jatidiri seorang muslim. Dengan tawakkal, seorang muslim akan senantiasa menyerahkan semua urusan hanya kepada Allah SWT., serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa tidak ada yang memberi, menghalangi, mendatangkan bahaya, dan mendatangkan manfaat kecuali Allah SWT semata.
Lebih lanjut, Dr. Ahmad Munjin Nasih, M. Pd. Juga menjelaskan bertawakal yang sesuai tuntunan Rasulullah SAW merupakan bentuk penyerahan segala urusan kepada Allah SWT. yang dibarengi dengan ikhtiyar.
“Tawakal bukan dipraktikkan dengan tidak melakukan apa-apa, lalu tiba-tiba menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mengajak senantiasa bertawakal kepada Allah setelah berusaha dan berikhtiar semaksimal mungkin”, tegasnya.
Di akhir ceramahnya, Dr. Ahmad Munjin Nasih, M. Pd. berpesan kepada seluruh jamaah untuk selalu berprasangka baik kepada Allah SWT. Manusia dengan segala kelemahannya, hanya mampu berusaha, namun keputusan akhirnya hanya Allah SWT yang berhak menentukan.
“Dengan selalu berprasangka baik kepada Allah, kita akan selalu optimis dalam menghadapi hidup. Ketentuan Allah pastilah yang terbaik, maka kita akan selalu berpikir positif dan tidak akan pernah merasa kecewa, apalagi punya perasaan marah kepada Allah SWT”, tuturnya.
