EventHeadline

Khidmad di NU, berkah. Begini pesan Kiai Hasyim Muzadi!

MALANG – Kegiatan malam I’tikaf Ramadhan dan Tadarus Fikroh Nahdliyyah memasuki sesi terakhir. Tokoh terakhir yang menjadi topik kajian adalah KH. A. Muchit Muzadi, KH. Moch. Tolchah Hasan, dan KH. A. Hasyim Muzadi. Biografi dan keteladanan dari ketiga tokoh tersebut secara bergantian disampaikan oleh KH. A. Munjin Nasih dan KH. Moh. Nafi.

Sesi pertama disampaikan oleh KH. A. Munjin Nasih yang mengulas banyak tentang pesan-pesan dan ajaran kehidupan yang diterima dari KH. A. Hasyim Muzadi saat ia nyantri di Al Hikam pada tahun 1996 hingga sekarang. Menurutnya, Kiai Hasyim sering mengingatkan kepada para santri dan orang-orang di sekitarnya bahwa hidup harus dikhidmadkan untuk umat.

“Dengan memberikan waktu dan fikiran untuk umat, maka yakinlah bahwa kehidupan kita akan dijaga oleh Allah SWT. Hidup akan lebih berkah. Begitu dawuh Abah (Kiai Hasyim, red.),” tanda pria asal Jombang tersebut.

Apa yang disampaikan oleh Kiai Hasyim, menurut Kiai Munjin, sesuai dengan firman Allah SWT.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)

Lebih lanjut, masih menurut Kiai Munjin, “Abah Kiai Hasyim sering menganalogikan bahwa kita ini seperti sebuah talam (nampan makanan, red.) yang hanya dilewati oleh rezeki kepada orang banyak. Sementara kita hanya sedikit yang diperlukan.”

“Porsi waktu untuk keluarga Abah Hasyim memang sangat sedikit, sementara untuk umat jauh lebih besar. Beliau yakin bahwa jika ikhlas dan sungguh-sungguh mengurusi umat, termasuk santri dan NU, maka keluarga senantiasa dijaga oleh Allah SWT. ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. At-Talaq ayat 1,” tegas Wakil Rektor Universitas Negeri Malang tersebut.

Adapun Kiai Moh. Nafi’, mengisahkan bahwa dirinya terlalu jauh dengan KH. Tholchah karena bukan keluarga dan bukan pula santri langsung, sedangkan dengan KH. A. Muchit Muzadi dan KH. A. Hasyim Muzadi malah terlalu dekat karena keluarga dan sehari-hari bersama beliau berdua hingga akhir hayat beliau berdua.

LTN-NU Kota Malang

Lembaga Ta'lif wan Nasyr PCNU Kota Malang

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button