HAUS AKAN ILMU: Ratusan jamaah dari perempuan dan laki-laki, rutin mengikuti kajian di PCNU Kota Malang setiap Ahad Pagi.
MALANG – (26/12/2023) Konsistensi program Kajian Ahad Pagi di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang patut mendapatkan apresiasi tinggi. Program yang berlangsung di Jalan Hasyim Asyari 21 Kota Malang ini ternyata sudah berjalan selama lebih dari 30 tahun atau tiga dekade, sejak sekitar tahun 1990, dan digagas oleh tokoh NU, Habib Alwi.
BERI PENCERAHAN: Prof. Dr. KH Kasuwi Saiban mengisi materi kajian kitab Irsyadul Ibad di kantor PCNU Kota Malang.
Menariknya, konsistensi ini tidak hanya terlihat dari segi penyelenggaraan, melainkan juga dalam pemilihan kitab yang dikaji selama 30 tahun terakhir. Kitabz yang menjadi bahan kajian adalah Irsyadul Ibad, sebuah kitab yang dipilih sejak awal program ini dimulai. Ustadz H. Abdullah Zaiunurrouf, Katib Syuriah PCNU Kota Malang, menjelaskan bahwa pilihan kitab ini tidak pernah berubah sejak tiga dekade lalu.
KAJI KITAB KLASIK: Prof. Dr. KH Kasuwi Saiban banyak memberi contoh kisah yang sesuai dengan zaman kekinian.
Irsyadul Ibad, karya Syeikh Zainuddin bin Abdul Aziz Al Malibari, dianggap sangat lengkap dalam menjelaskan aspek syariah, tasawuf, dan memberikan panduan yang ideal untuk menghadapi permasalahan kekinian.
“Kitab ini juga dianggap sebagai solusi ketika muncul perbedaan dalam madzhab”, ujar Ustadz H. Zaiunurrouf.
Selanjutnya, ia menegaskan bahwa kajian ini relevan bagi umat Islam saat ini, dan oleh karena itu, kitab yang dibaca dalam Kajian Ahad Pagi tetap tidak berubah, yaitu Irsyadul Ibad. Dosen UIN Malang ini menambahkan bahwa pesan dari para kiai di masa lalu menyiratkan pentingnya terus mengkaji kitab klasik ini.
“Oleh karena itu, siapa pun ustadz yang diundang untuk memimpin kajian Ahad Pagi, kitab yang dibahas selalu tetap sama, yakni Irsyadul Ibad”, pungkasnya. (dimyathi)
Peliput: Dimyathi
Editor: Abdul Muntholib