KUPAS MALAM SERIBU BULAN: Ustad Athoillah Wijayanto menyampaikan kajian dalam program Safari dan Pencerahan Ramadan di Masjid Annur Jalan Jagung Soeprapto II Klojen, Sabtu malam (30/3/24)
MALANG– (30/3/24) Ada satu kisah, suatu saat Nabi Muahmmad mendapat kisah dari Jibril yang disampaikan ke para sahabat. Dalamkisah itu diterangkan ada seorang pemuda Bani Israil yang ahli ibadah, malam sholat tahajud dan siangnya berjihad di jalan Allah.
Para sahabat takjub dengan pemuda itu. Namun dari satu sisi ada kesedihan, karena sahabat khawatir amalnya tidak bisa mengimbangi amal pemuda Bani Isroil itu. Untungnya, ada kabar baik khusus untuk umat Muhammad ada bonus berupa malam lailatul qodar.
Karena amal dari lailatul qodar itu setara dengan seribu bulan. “Makanya jangan sampai lewatkan malam yang sangat mulia itu, ” ungkap Ustad Athoillah Wijayanto dalam Safari dan Pencerahan Ramadan di Masjid Annur Jalan Jagung Soeprapto gang II (Sabtu malam, 30/3/24)
Terkait kapan lailatul qodar itu turun? Ada 48 pendapat. Terpenting, imbuh ustad Atho’ sejak bulan Ramadan, umat harus menjalankan ibadah maksimal. Sehingga oleh Allah nantinya akan ditaqdir mendapatkan lailatul qodar. “Memang tanda-tandanya biasanya jatuh pada Ramadan setelah tanggal 21 dan di hari ganjil, tapi ini sengaja dirahasiakan. Karena bisa saja di awal sampai akhir Ramadan, ” kata ustad Atho’.
Dan amalan apa yang yang berpotensi mendapat lailatul qodar? Pertama, tidak meninggalkan sholat subuh dan isya berjamaah. Kedua, perbanyak ibadah sunnah. Ketiga, perbanyak doa semampunya. Terbaik doa minta ampunan dan keselamatan dunia akhirat dari berbagai musibah. Keempat, memberi takjil atau makanan bagi orang yang berbuka puasa. (Ltn)
