Headline

Pesma Al Hikam Malang Mengenang 40 Hari Wafatnya KH Hasyim Muzadi

Prof. KH Tolhah Hasan memberikan tausiyah dalam peringatan 40 hari wafatnya KH Hasyim Muzadi

Malang (numuda.com) – Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang menggelar tahlil dalam mengenang 40 hari wafatnya KH Hasyim Muzadi di Jalan Cengger Ayam, Malang, Jawa Timur, Selasa (25/4). Tahlil di Pesma Al-Hikam Malang tersebut digelar pada malam ke-42 setelah sebelumnya juga dilaksanakan acara yang sama pada malam ke-40 di Pesma Al-Hikam Depok, Ahad (23/4).

Selain pembacaan tahlil dan doa, masuk dalam rangkaian kegiatan antara lain khataman Al Qur’an selama 40 hari berturut-turut yang dibacakan oleh para santri sesuai dengan amanah mantan ketua Umum PBNU tersebut.

Ribuan orang hadir memenuhi Masjid Al Ghazali dan beberapa tempat yang disediakan tuan rumah di sekitar pesantren untuk ikut membacakan tahlil dan mendoakan almaghfurlah KH Hasyim Muzadi.

KH Basori Alwi dan para ulama tampak hadir dalam acara di Al Hikam Malang

Acara pembacaan yasin dipimpin oleh Imam Masjid Jami’ Malang, Ustadz H. Muhson dan tahlil dipimpin oleh Rais Syuriah PCNU Kota Malang, KH. Chamzawi. Kemudian doa tahlil dipimpin oleh KH Basori Alwi, pengasuh PIQ Malang.

Kemudian sambutan dari pihak keluarga disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Gus Hilman Wajdi,”Terima kasih atas kerawuhan dan doa dari hadirin sekalian. Apabila Abah ada yang punya haqqul adami, semoga jamaah sekalian memberikan maaf untuk beliau.”

“Mohon bimbingan pada kami yang muda ini untuk bisa melanjutkan perjuangan beliau dalam mengemban amanah pondok ini” tutur putra ketiga Abah Hasyim ini.

Acara dilanjutkan dengan mauizhah hasanah yang disampaikan oleh Prof. KH. Tolhah Hasan.

“Saya dengan Pak Hasyim ini punya hubungan yang sangat baik. Beliau jadi ketua Ansor kota Malang, pada saat saya menjadi ketua PCNU Malang” tutur mantan menteri agama ini.

“Bahkan Pak Hasyim dulu minta nasihat ketika mau menikah. Karena dijodohkan oleh ibunya, untuk menikahi Bu nyai Mutommimah, yang masih saudarinya sendiri. Saya sampaikan agar diterima saja perjodohan tersebut. Dan ternyata sekarang menjadi keluarga yang berkah” imbuh ketua yayasan Universitas Islam Malang ini.

“Pak Hasyim ini seorang pemimpin dan pejuang. Hakikatnya pemimpin itu bisa memengaruhi orang lain. Beliau adalah pejuang karena meyakini untuk mencapai sesuatu yang dirasakan​ benar dan bermanfaat untuk manusia, sehingga beliau akan memperjuangkan sekuat tenaga. Orang itu harus punya cita-cita mempunyai tinggalan yang baik untuk siapapun. Jangan mementingkan diri sendiri dan waktunya habis untuk mengurusi kebutuhan dirinya dan keluarganya saja. Keteladanan dari Pak Hasyim ini mari kita teruskan, terutama untuk generasi sekarang” pesan beliau.

Acara dihadiri oleh para ulama seperti KH Basori Alwi, KH Isroqunnajah, KH Ubaidillah Fadil, KH Malik Salam, KH Imam Suprayogo, KH Dahlan Tamrin, KH Mas’ud Ali, dan beberapa tokoh Muspida Malang. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin secara bergantian oleh beberapa Kyai yang hadir.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Periksa Juga
Close
Back to top button