Bagaimana hukum janin yang mati keguguran? apa wajib disholati? Apa harus diberi nama?
Perawatan Jenazah Janin
Dalam hal ini, untuk janin, terkait perawatan jenazahnya ada perincian:
- Bila belum berusia empat (4) bulan (dengan hitungan hijriyah), maka hanya wajib dikafani dan dimakamkan;
- Bila telah mencapai usia empat (4) bulan, maka diperinci lagi:
a) bila setelah lahir janin lahir tidak bergerak-berak atau menjerit/menangis, maka hanya wajib dimandikan, dikafani dan dikuburkan.
b) bila setelah lahir janin tampak kehidupannya, seperti bergerak-gerak atau menangis, maka wajib dimandikan, dikafani, disholati dan dikuburkan secara komplit.
Pemberian Nama
Sedangkan terkait pemberian nama untuknya maka hukumnya sunnah.
Referensi:
1. Referensi: I’anah at Thalibin, II/140:
وحاصل ما أفاده كلامه فيه: أنه إذا انفصل قبل أربعة أشهر يكفن ويدفن وجوبا، وإن انفصل بعد أربعة أشهر فإن لم يختلج ولم يصح بعد انفصاله غسل، وكفن ودفن وجوبا، من غير صلاة عليه.
وإن اختلج أو استهل بعد ذلك يغسل، ويكفن، ويصلى عليه، ويدفن وجوبا.
Kesimpulan penjelasan Syaikh Zainuddin al Malibari tentang janin yang gugur adalah: 1) bila gugur sebelum berusia empat (4) bulan, maka wajib dikafani dan dimakamkan; 2) bila gugur setelah berusia empat (4) bulan, maka dilihat: a) bila janin tidak bergerak-gerak atau menjerit setelah lahir, maka wajib dimandikan, dikafani dan dimakamkan, tanpa wajib dishalati; b) bila janin bergerak-gerak atau menjerit setelah dilahirkan, maka wajib dimandikan, dikafani, dishalati dan dimakamkan.
2. al Majmu’, VIII/435-436:
قَالَ الْبَغَوِيّ وَغَيْرُهُ: يُسْتَحَبُّ تَسْمِيَةُ السَّقْطِ لِحَدِيثٍ وَرَدَ فِيهِ.
“Al Baghawi dan Ulama lain berkata: ‘sunnah memberi nama janin yang gugur karena adanya hadits tentangnya’.”
sumber: https://aswajamuda.com/janin-keguguran-disholati-dikafani/