HeadlineJam'iyyahParamuda

MWC NU Kedung Kandang Kota Malang Adakan Musyawarah Kerja Pertama

Malang, NU Muda–
Untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang diamanatkan oleh konferensi MWC NU Kedung Kandang Kota Malang, maka hari ini, Minggu (15/10) Pengurus MWC NU Kedung Kandang mengadakan Musyawarah Kerja (Musker) 1.

Kegiatan yang diselenggarakan di Kantor MWC NU Kedung Kandang yang juga digunakan sebagai RA Muslimat NU 24, tersebut dihadiri sekitar 80-an orang utusan dari Ranting-ranting se Kecamatan Kedung Kandang, pengurus Badan Otonom, dan Lembaga MWC NU Kedung Kandang.

Kegiatan yang dihadiri oleh Jajaran Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), KH Chamzawi dan Sekretaris Tanfidziyah PCNU, Asif Budairi, tersebut membicarakan program kerja yang akan dilakukan oleh MWC NU Kedung Kandang pada tahun 2017-2022.

Menurut ketua MWC NU Kedung Kandang, Ustadz Moch. Ichsan, kegiatan ini dilakukan untuk merencanakan program MWC NU Kedung Kandang selama lima tahun kedepan. “Musker ini dilaksanakan untuk konsolidasi seluruh pengurus MWC, Banom, dan Lembaga. Harapannya program kerja, serta rekomendasi dari musker ini bisa dilaksanakan dengan baik oleh seluruh pengurus,” katanya.

Sedangkan dalam sambutannya, KH. Chamzawi mengatakan bahwa, saat ini PCNU Kota Malang sudah menjalankan program untuk pengembangan kemandirian organisasi. “Salah satunya adalah unit usaha yang sahamnya dimiliki PCNU, yaitu PT Nuswantoro Perkasa, yang memiliki unit usaha makanan cepat saji M2M, distributor sarung BHS, dan InsyaAllah tanggal 22 Oktober 2017 ini, bertepatan dengan hari santri akan di louncing toko buku NU yang khusus buku dan kitab Aswaja An-Nahdliyyah. Hal ini demi memperkuat kelembagaan organisasi Nahdlatul Ulama,” katanya.

Lebih lanjut pengasuh Ma’had Aly UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini mengatakan “Mengurusi NU itu perlu penataan niat. Li ilaai kalimatillah, harus untuk meninggikan kalimat Allah di muka bumi ini. Yakinlah, barangsiapa menolong agamanya Allah, maka Allah pasti akan memberikan kemudahan dalam segala kehidupan-kehidupannya. In tansurullah yansurkum was yusabbit aqdamakum.” (sdh)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button