Event

Merespon Perkembangan Gerakan Islam, IPNU IPPNU Unisma Adakan Makesta

Gerakan dan pemahaman radikal saat ini mulai meluas di kalangan masyarakat. salah satunya adalah pemahaman politik Islam yang mengusung konsep khilafah, yang lazim mendiskreditkan dan menghina lambang Negara dan pemerintahan. Merasakan realitas demikian, maka Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi IPNU IPPNU Universitas Islam Malang mengadakan kegiatan kaderisasi guna melatih, mendidik, membina, membimbing dan merangkul mahasiswa-mahasiswa agar tak terjebak pada pemahaman yang tak sesuai dengan kondisi sosio kultural bangsa Indonesia.

Dengan diikuti oleh kurnag lebih 200 kader, kegiatan yang bertajuk Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) ini dilaksanakan selama dua hari (4-5/11) di Kecamatan Tlekung Kota Batu, Malang. Kegiatan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah kaderisasi IPNU-IPPNU UNISMA. “semoga kenyataan ini menjadi bukti bahwa kader-kader NU di kampus mulai sadar tentang pentingnya menjaga ruh islam dalam bingkai NKRI. Terang Febi, Ketua IPNU Unisma.

Kegiatan yang megusung tema “Membangun Jiwa Muslim Nusantara Secara Kaffah Berdasarkan Aswaja An-Nahdliyyah” ini, dikemas dengan serangkaian acara disuguhkan dengan konsep yang sangat menarik dan menyenangkan. Salah satunya, sebagai salah satu wadah untuk menampung bakat para kader, panitia menyediakan pentas seni dimana para kader bisa mengeksplor bakat seni tiap individu dan kelompok. Terlebih lagi, materi-materi yang disampaikan tidak hanya sebatas pengetahuan dasar tentang Nahdlatul Ulama. Isu geopolitik kampus juga dipaparkan secara terperinci oleh pemateri, sehingga peserta juga mendapatkan pengetahuan tentang pola gerakan yang pas dilakukan di perguruan tinggi. Tidak hanya itu, drama monolog mengenai jasa para pahlawan dan para ulama’ terdahulu berhasil membuat para kader tersedu mengingat betapa mirisnya perjuangan para penegak islam dan penyelamat indonesia tersebut.

Adapun materi-materi yang disampaikan dalam acara tersebut, terbagi dalam tiga kategori, yakni materi ideologi yang meliputi keaswajaan, ke-NU-an, dan ke-IPPNU-IPPNU-an. Kategori kedua adalah materi tentang skill organisasi, yang meliputi materi salah satunya adalah keorganisasian, sedangkan kategori ketiga adalah materi tentang pematangan wawasan keilmuan, yaitu misalnya materi tentang geopolitik kampus.

dengan kategori materi ini, kami harapkan peserta mampu ditinggatkan SDM-nya sebagai estafet penerus perjuangan ulama di masa mendatang” imbuh febi dalam releasnya. (Zaim)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button