NUMuda, Malang – Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Jawa Timur menggelar Pelatihan Manajemen Zakat, Infaq, dan Sedekah dengan tujuan Melatih Amil Syar’i UPZ Ranting dan JPZ Masjid di lingkungan MWC NU Lowokwaru Malang. Agenda ini dilaksanakan dua tahap, yakni Ahad, 17 dan 24 April 2022. Berlangsung di Aula Lantai 3 Gedung Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Ketua NU Care Lazisnu Lowokwaru, Miftahul Arifin menyampaikan, dalam rangka mewujudkan kemandirian lembaga serta mencapai keberhasilan dan optimalisasi pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) perlu adanya penguatan amil dan kelembagaan NU Care-LAZISNU. Selain itu, pengelolaan ZIS yang baik juga perlu dikuasai. Pelatihan Manajemen Zakat, Infaq, dan Sedekah ini merupakan ikhtiar menuju keberhasilan dengan penguatan wawasan dan penguatan manajemen, terutama untuk pengelolaan zakat fitrah pada Ramadhan tahun 1443 H ini.
Selanjutnya, “Tujuan kegiatan adalah untuk kaderisasi NU Care-LAZISNU hingga tingkat ranting (UPZ) dan masjid (JPZ), optimalisasi kelembagaan NU Care-LAZISNU kecamatan Lowokwaru, sekaligus untuk meningkatkan pengelolaan zakat yang lebih profesional dan transparan,” ungkap Miftah.
KH Dr. Toriqudin, selaku pemateri kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada NU Care-LAZISNU Kecamatan Lowokwaru yang dapat melaksanakan Pelatihan Manajemen ZIS. Perlu diperdalam keilmuan tentang ZIS sekaligus pelatihan yang lebih profesional untuk lebih bermanfaat dalam melayani masyarakat.
“Pengelolaan zakat kita secara umum berdasarkan fiqh madzhab Syafi’i. Akan tetapi NU yang mengakui empat madzhab, bisa jadi perlu melirik madzhab Hanafi yang memaknai zakat itu untuk kemaslahatan fakir, miskin, dan asnaf yang lain,” tuturnya.
Dosen Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini juga menyebut pengalaman dulu menjadi ketua el-Zawa yaitu lembaga amil zakat di kampus beliau bekerja dengan berbagai inovasi dan kreatifitas yang tidak keluar dari batas-batas syarak. Pengelolaan hasil zakat, infak, dan sedekah yang terkumpul, digunakan secara profesional dan memiliki dampak besar dalam membantu mengentaskan kemiskinan terutama dengan program-program yang nyata dampaknya.
“Kegiatan Pelatihan Manajemen Zakat, Infaq, dan Sedekah ini perlu ada tindak lanjut sehingga ada output setelah kegiatan ini. Perlu juga amil dan calon amil untuk meningkatkan keilmuannya. Serta mengajak para muzakki untuk meningkatkan pemahaman keagamaannya, lebih-lebih bisa meningkatkan motivasi dalam menunaikan kewajiban zakatnya,” harapnya.
Acara ini diikuti oleh perwakilan ranting-ranting se kecamatan Lowokwaru dan juga para takmir masjid yang juga bersemangat untuk belajar zakat denga baik dan benar.
Perwakilan Ranting Tulusrejo, Arif, menyampaikan tentang masa jabatan NU Care – Lazisnu apa ada periodisasi kepengurusan sehingga bisa berjalan secara profesional. Tujuannya agar pengkaderan dan pelaksanaan ZIS bisa dilaksanakan secara profesional.
“Di tempat kami rata-rata pengurus NU Care juga merupakan takmir masjid atau musolah yang di kelurahan Tulusrejo, sehingga pelantikannya dilaksanakan pada tiap-tiap ranting. Serta proses pelaksanaanya tetap seperti biasanya hanya pelaporannya ditembuskan kepada NU Care Lowokwaru,” pungkasnya.
Kepengurusan NU Care – Lazinu memliki kepengurusan selama dua tahun, dan bisa diperpanjang tergantung evaluasi. Adapaun pelantikan diusulkan oleh masing-masing ranting untuk menjadi jembatan agar dilantik oleh NU Care Lowokwaru.
Editor: Achmad Diny Hidayatullah
