EventHeadline

NU akan Mulia Jika Terus Perbanyak Majelis Ilmu

MALANG – Tuntutlah ilmu dari buaian (ketika masih kecil) hingga liang lahat (sampai meninggal dunia. Begitulah bunyi adagium arab yang terkenal dalam turots arab. Adagium ini hendaknya memberikan pesan kepada umat manusia, terutama umat Islam bahwa menuntut ilmu tidak mengenal usia. Selama masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia maka sepanjang waktu itu bisa mencari ilmu.

Alasan pentingnya menuntut ilmu telah dijawab oleh Nabi Muhammad Saw melalui hadir yang diriwayatkan Imam Muslim (No. 2699) dan Imam Ad-Darimi (No. 356). “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim) dan “Allah meninggikan orang-orang yang diberi ilmu atas orang-orang yang beriman beberapa derajat” (HR. Ad-Darimi).

Penjelasan ini disampaikan oleh KH. Yazid Basthami dalam kajian rutin “I’tikaf Ramadhan dan Tadarus Fikroh Nahdliyyah” yang diselenggarakan di Kantor PCNU Kota Malang, Selasa 14 Ramadhan 1444 H (4/4/2023).

Kiai Yazid, sapaan akrab Wakil Katib Syuriah PCNU Kota Malang itu menyebutkan sejak zaman Rasulullah Saw sudah digelar berbagai kegiatan mejelis ilmu. Dikatakan bahwa majelis ilmu pada saat itu, dan masih relevan dengan saat ini, tidak hanya berfungsi untuk menyebarkan ilmu, tetapi juga sebagai tempat kaderisasi para sahabat Rasulullah Saw.

“Ini sangat cocok dan relevan untuk saat ini, terutama bagi Nahdlatul Ulama yang meyakini sebuah keberkahan dari majelis ilmu. NU akan mulia jika terus perbanyak majelis ilmu,” imbuh kiai muda jebolan Pesantren Sarang Jawa Tengah tersebut.

Kemudian, Kiai Yazid mengutip faedah-faedah yang akan diperoleh oleh orang-orang yang hadir ke dalam majelis ilmu. Ketujuh faedah tersebut antara lain: Pertama, mendapatkan keutamannya orang-orang yang belajar; Kedua, selama dia duduk bersama (dalam majelis ilmu) maka akan terjaga dari perbuatan dosa; Ketiga, apabila seseorang meninggalkan rumah maka rahmat Allah Swt turun kepada orang yang menuju majelis ilmu tersebut; Keempat, pada saat seseorang duduk bersama (dalam majelis ilmu), rahmat turun kepada ulama (yang memimpin majelis ilmu tersebut) dan keberkahannya juga akan menimpa orang-orang yang ada dalam majelis ilmu.; Kelima, tercatat sebagai amal kebaikan selama dia mendengarkan; Keenam, para malaikat mengelilingi mereka dengan sayap-sayapnya sementara orang-orang yang dalam majelis ilmu berada di antara para malaikat tersebut; Ketujuh, setiap kaki yang diangkat dan diletakkan akan menjadi penghapus dosa, meningkatkan derajat, dan menambah amal saleh.

“Tapi jangan khawatir, meskipun tidak memahami apa yang disampaikan dalam mejelis ilmu, insya Allah tetap akan ada keberkahan yang besar bagi orang-orang-orang yang hadir dalam majelis ilmu,” tandas Kiai Yazid.

LTN-NU Kota Malang

Lembaga Ta'lif wan Nasyr PCNU Kota Malang

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button