Malang, 8/9/2023 Putaran Harokah Nahdliyyah yang keempat kali ini digelar di MWC NU Sukun, Jum’at (8/9/2023). Bertempat di Aula Masjid Allamul Huda Jalan Pisang Candi Barat No 93, kegiatan ini dihadiri langsung oleh KH Mohammad Nafi’, Wakil Rois Syuriah PCNU Kota Malang.
Abah Nafi, sapaan akrab beliau di lingkungan NU, menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama didirikan untuk membangun umat yang terbaik, khoiro ummah.
“NU ini berdiri dengan spirit khoiro ummah, oleh para muassis yang memiliki guru yang sama, dengan sumber rujukan yang sama, yang semua berujung pada perjuangan Rosulillaj SAW,” tandas pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam tersebut.
Ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi sebagai standar minimal untuk membangun khoiro ummah tersebut. Setidaknya bagi Nahdlatul Ulama.
“Prinsip dalam ber-NU agar khoiro ummah ini dapat tercapai adalah as-shidqu (jujur), al-amanah (amanah), al-‘adalah (adil), dan amar ma’ruf nahi mungkar (mengajak orang berbuat baik, melarang orang berbuat kejahatan),” imbuh menantu KH. A. Muchid Muzadi tersebut.
Abah Nafi juga menjabarkan strategi pencapaian khoiru ummah yang ditempuh oleh Nahdlatul Ulama, yang menjadi alasan diselenggarakannya kegiatan semacam Harokah Nahdliyyah.
“Strategi pencapaian khoiro ummah di NU ini melalui dakwah, pendidikan, dan sosial mabarot atau penguatan kiprah sosial.”
Hal ini, lanjut Abah Nafi, karena memang NU tidak sekedar organisasi sosial saja, namun organisasi yang bercirikan atau membawa misi agama.
“Yang bercirikan agama ini mengikuti sistem bermazhab, yang merujuk pada salafussholih lewat jalur Islam Aswaja An-Nahdliyyah.”
Menurut Nafi, ujung dari khoiro ummah melalui Harokah Nahdliyyah ini adalah masyarakat yang sholeh secara sosial sekaligus sholeh secara ritual.
Untuk sekedar diketahui, pada pekan-pekan sebelumnya, kegiatan yang bernama Harokah Nahdliyyah ini sudah dilaksanakan di MWC NU Blimbing, MWC NU Kedungkandang, dan MWC NU Klojen.
