EventHeadline

Biarkan Masjid Selalu Terbuka

MALANG- Akhir-akhir ini ada fenomena sejumlah masjid ditutup rapat usai dipakai sholat berjamaah. Semua dikunci. Sehingga Ketika ada orang yang akan beribadah di dalam masjid tidak bisa masuk. Alasan pengurus masjid selali demi menjaga keamanan. Karena khawatik isi kotak amal digondol pencuri. Nah, apakah fenomena ini dibenarkan?

AJAK CINTAI MASJID: KH Saifuddin Zuhri (kiri) memberikan pencerahan pada jamaah di Masjid Al Fattah, Sukun.

Pertanyaan itu diutarakan jamaah kepada KH Saifuddin Zuhri dalam acara Pencerahan Ramadan di Masjid Alfattah, Sukun, Kota Malang. Dengan tegas, KH Saifuddin menjelaskan bahwa jangan lah masjid dikunci rapat-rapat. Karena sesungguhnya masjid itu adalah rumah bagi orang beriman. Dan ”tuan rumah” nya adalah Allah. Sehingga tidak perlu terlalu khawatir. ”Kalau khawatir kotak amal dicuri, saya kira ada banyak cara untuk menjaganya. Entah kotak amal di digembok rapat atau apa saja lah yang penting jangan masjidnya yang dikunci,” jawab Saifuddin Zuhri.

Jawaban ini seiring dengan spirit keberadaan masjid yang menjadi pusat peradaban umat Islam. Harusnya, di masjid lah semua aktivitas keagamaan dan sosial dilakukan. Senyampang tidak dipakai untuk hal yang maksiat, maupun membahas urusan dunia, sebaiknya masjid selalu terbuka untuk siapa saja. Biar orang yang sedang dalam perjalanan dimudahkan dengan masjid jika ingin beribadah. Demikian pula, musafir juga bisa istirahat di area masjid.

Sesuai fungsinya, masjid adalah tempat untuk membina hati umat. Sehingga umat punya kesabaran dan rasa syukur. Karena itu orang yang imannya kuat, punya keterikatan kuat dengan masjid. ”Mereka yang hatinya bergantung dengan masjid, istiqomah ke masjid, oleh Allah akan dilindungi, diayomi saat orang lain sedang bingun mencari perlindungan di hari akhir nanti,” tandas pengasuh pesantren di Blimbing ini.

Dia menambahkan, warga yang rumahnya berdekatan dengan masjid harusnya bersyukur. Karena itu anugerah yang luara biasa. Potensi untuk lebih rajin ke masjid cukup besar. Namun, sayangnya tidak sedikit orang yang rumahnya berhimpitan dengan masjid, juga tidak pernah datang ke masjid. ”Kalau tidak ada iman di hatinya, ibaratnya hatinya tidak bisa nyetrum dengan masjid,” tandas Saifuddin. (ltn)

LTN-NU Kota Malang

Lembaga Ta'lif wan Nasyr PCNU Kota Malang

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button