Wisata halal menjadi topik yang hangat dan menarik bagi umat muslim. Wisata halal merujuk pada tempat wisata yang memegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah dalam pelaksanaannya.
Menyoroti fenomena ini, diskusi rutin yang digelar Lakpesdam NU Kota Malang mengangkat isu Wisata Halal di Era 4.0. Berlokasi di kantor PCNU kota Malang, diskusi juga dihadiri oleh pegiat kelompok sadar wisata tempe Sanan.
Fadlal Rahman, dosen pariwisata Universitas Brawijaya, mengutarakan bahwa deskripsi wisata halal masih banyak diperselisihkan.
“Ketika tidak diwadahi dengan regulasi yang jelas, akan terjadi blunder dalam menerapkan wisata halal seperti apa,” ucap Rahman.
Beliau menambahkan, wisata halal sebaiknya tidak hanya fokus pada lokasi tujuannya tetapi ke pariwisatanya. Pariwisata berarti fasilitas menuju lokasi wisata tersebut. Mulai dari travel, kendaraan, tempat menginap, tour guide, penjaga hotel, dan sebagainya.
